PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN GARIS GARIS PADA SEGITIGA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN METODE DISCOVERY LEARNING DI KELAS VIII SMP
Abstract
Latar belakang yang mendukung untuk dilakukannya pengembangan
perangkat pembelajaran adalah berdasarkan observasi yang telah dilakukan di
sekolah. Sebagian besar guru hanya membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) saja. RPP yang dibuat oleh guru masih menggunakan metode pembelajaran
ceramah. Guru jarang membuat LKS dan Buku Siswa yang dirancang sendiri
untuk menunjang proses pembelajaran. Untuk mengisi kekosongan tersebut maka
dikembangkan perangkat pembelajaran yang meliputi RPP, LKS, Buku Siswa,
dan Tes Hasil Belajar (THB) dengan menggunakan alternatif pendekatan dan
metode yang sesuai.
Pendekatan keterampilan proses pada hakikatnya adalah suatu pengelolaan
kegiatan belajar-mengajar yang berfokus pada pelibatan siswa secara aktif dan
kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar. Prinsip – prinsip pendekatan
keterampilan proses yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemampuan
mengamati, mengklasifikasi, menemukan hubungan, menganalisa variabel, dan
menyimpulkan. Melalui beberapa kegiatan di atas, pembelajaran didasarkan pada
aktivitas penemuan oleh siswa sehingga metode yang digunakan dalam
pembelajaran adalah metode discovery learning. Melalui pendekatan keterampilan
proses dapat membantu siswa untuk menemukan konsep matematika dengan
langkah yang lebih sistematis sehingga tujuan pembelajaran dengan menggunakan
metode discovery learning dapat tercapai.
vii
Penelitian pengembangan ini menghasilkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari RPP, LKS, buku siswa, dan tes hasil belajar. Subjek penelitian ini
adalah siswa kelas VIII Akselerasi SMP Negeri 2 Jember.
Pengambilan data dimulai tanggal 29 April 2013 sampai tanggal 8 Mei
2013. Data yang diambil dalam penelitian ini dilakukan dengan metode validasi
perangkat pembelajaran, tes, wawancara, observasi, dan pengisian angket.
Observasi dilakukan terhadap aktivitas siswa dan guru. Angket respon siswa,
observasi aktivitas siswa, dan THB dianalisis untuk mengetahui efektivitas
perangkat pembelajaran.
Koefisien validitas untuk rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja
siswa, buku siswa, dan tes hasil belajar secara berurutan adalah 0,93; 0,91; 0,91;
0,87. Dengan demikian perangkat pembelajaran matematika melalui pendekatan
keterampilan proses berdasarkan metode discovery learning telah valid.
Data analisis uji coba yang digunakan sebagai kriteria pengembangan
perangkat adalah kepraktisan perangkat pembelajaran dan keefektifan perangkat
pembelajaran. Kepraktisan diukur dari respon siswa melalui angket. Hasil angket
menunjukkan 76,74 % siswa memberikan respon positif terhadap perangkat dan
pengelolaan pembelajaran. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan perangkat
pembelajaran telah memenuhi kriteria kepraktisan.
Keefektifan diukur dari aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil nilai ujian
siswa pada THB. Persentase aktivitas guru selama uji coba adalah sebesar 93,89
%. Persentase aktivitas siswa sebesar 93,33 % dengan kategori baik. Analisis hasil
nilai ujian siswa pada THB, rata – rata nilai yang didapat siswa adalah 77 dan
persentase siswa yang mendapat nilai ≥ 70 adalah sebesar 81,25 %. Dari hasil
tersebut dapat dinyatakan bahwa perangkat pembelajaran telah memenuhi kriteria
keefektifan.
Berdasarkan kriteria pengembangan perangkat yang telah ditentukan yaitu
kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan, maka pengembangan perangkat
pembelajaran matematika pokok bahasan garis garis pada segitiga melalui
pendekatan keterampilan proses dapat dinyatakan valid, praktis, dan efektif.