PENGARUH PROGRAM BANTUAN LANGSUNG BENIH UNGGUL (BLBU) PADI PADA USAHATANI PADI DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI KABUPATEN JEMBER
Abstract
Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makan
ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia.
Penyediaan beras dalam jumlah yang cukup dan harga terjangkau tetap menjadi
prioritas utama pembangunan nasional. Selain merupakan makanan pokok untuk
lebih dari (95%) rakyat Indonesia, padi juga telah menyediakan lapangan kerja
bagi sekitar 20 juta rumah tangga petani di pedesaan. Pemerintah mengeluarkan
kebijakan untuk memperkuat ketahanan pangan dan mengantisipasi kondisi iklim
ekstrim yang dapat mengganggu produksi pangan, yakni dengan memberikan
bantuan langsung benih unggul kepada petani melalui kelompok tani. Kebijakan
pemerintah tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden No. 14/2011 tentang
Bantuan Langsung Benih Unggul dan Pupuk.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi biaya yang didapatkan
oleh petani sebelum dan setelah memperoleh program BLBU, pendapatan petani
padi sebelum dan setelah memperoleh program BLBU dan produktivitas padi di
Desa Bangsalsari sebelum dan setelah memperoleh program BLBU. Penelitian
berlangsung pada tahun 2012 musim tanam I. Penentuan daerah penelitian secara
sengaja (purposive method) di Desa Bangsalsari. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode deskriptif dan komparatif. Metode pengambilan sampel
dilakukan dengan menggunakan simple random sampling. Jumlah sampel yang
diambil adalah 30 sampel. Data penelitian yang digunakan adalah data primer dan
sekunder yang dianalisis dengan tiga alat analisis yaitu R/C ratio, analisis
usahatani yang kemudian diuji dengan uji beda sampel berpasangan.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Produktivitas Petani padi setelah
memperoleh program Bantuan Langsung Benih Unggul lebih tinggi dibandingkan
dengan petani padi sebelum memperoleh program Bantuan Langsung Benih
Unggul. (2) Pendapatan petani padi setelah memperoleh program Bantuan
vii
langsung benih unggul padi lebih tinggi dibandingkan dengan petani padi sebelum
memperoleh program Bantuan Langsung Benih Unggul padi. (3) Biaya usahatani
petani padi sama-sama efisien sebelum dan setelah memperoleh program Bantuan
Langsung Benih Unggul. Tetapi efisiensi petani padi setelah memperoleh program
Bantuan Langsung Benih Unggul padi lebih tinggi dibandingkan dengan petani
sebelum memperoleh program Bantuan Langsung Benih Unggul padi.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]