RAMALAN VOLUME PENJUALAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KOPI LUWAK BALI “MAHKOTA” DI KABUPATEN TABANAN BALI
Abstract
Salah satu jenis tanaman perkebunan yaitu kopi. Kopi (Coffea Sp.) adalah
salah satu komoditas perkebunan yang kontribusinya cukup besar bagi pendapatan
devisa negara dan mendapat perhatian yang besar dari pemerintah untuk
dikembangkan di Indonesia. Upaya dalam meningkatkan nilai tambah komoditas
kopi, di samping komoditas kopi biasa seperti kopi reguler Arabika (Java coffee)
dan kopi reguler Robusta yaitu produk kopi luwak. Kopi luwak adalah salah satu
kopi termahal di dunia. Kopi ini berasal dari biji kopi yang telah dimakan dan
melewati saluran pencernaan hewan luwak (Paradoxurus Hermaphroditus). Salah
satu agroindustri yang memproduksi kopi luwak yaitu Agroindustri Kopi Luwak
Bali “Mahkota” di Kabupaten Tabanan Bali. Agroindustri tersebut telah berdiri
kurang lebih selama empat tahun. Adanya peluang pasar komoditas kopi luwak
bali “Mahkota” ke beberapa Negara seperti Hongkong, Taiwan, Korea, Jepang,
Amerika Serikat, Turki dan Australia membuat Agroindustri Kopi Luwak Bali
“Mahkota” berusaha untuk lebih meningkatkan produksinya. Tujuan penelitian
untuk mengetahui: (1) variabel-variabel yang berpengaruh terhadap volume
penjualan kopi luwak. (2) ramalan volume penjualan kopi luwak. (3) strategi
pengembangan Agroindustri Kopi Luwak Bali “Mahkota”.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif,
metode analitis, dan metode korelasional. Pemilihan sampel pada permasalahan
ketiga yaitu mengenai strategi pengembangan Agroindustri Kopi Luwak Bali
“Mahkota” dilakukan dengan cara purposive sampling. Responden yang diambil
sebagai sampel penelitian adalah pemilik agroindustri kopi luwak mahkota
sebanyak 1 orang, kepala bidang produksi perkebunan dari Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Tabanan Bali sebanyak 1 orang, pekerja yang bekerja pada
Agroindustri Kopi Luwak Bali “Mahkota” sebanyak 1 orang, dan petani kopi
sebanyak 1 orang. Data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Data
primer berupa teks hasil wawancara dengan informan yang dijadikan sampel
dalam penelitian. Sedangkan data sekunder didapatkan dari Agroindustri Kopi
Luwak Bali “Mahkota” mulai dari bulan Mei 2009 hingga Oktober 2011. Analisis
yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda, analisis trend metode Arima
Box-Jenkins serta analisis FFA.
Variabel-variabel yang mempengaruhi volume penjualan kopi luwak bali
“Mahkota”, baik yang jenis robusta maupun arabica yaitu harga produk, biaya
produksi, jumlah jangkauan pemasaran dan biaya promosi. Variabel harga produk,
biaya produksi, dan jumlah jangkauan pemasaran berpengaruh secara nyata
terhadap volume penjualan produk kopi luwak robusta, sedangkan variabel yang
berpengaruh secara nyata terhadap volume penjualan kopi luwak arabica yaitu
harga produk, biaya produksi, dan biaya promosi. Prediksi ramalan volume
penjualan kopi luwak robusta dan kopi luwak arabica pada Agroindustri Kopi
Luwak Bali “Mahkota” mengalami kenaikan setiap bulannya. Volume penjualan
kopi luwak robusta pada awal mulai berproduksi pada Bulan Mei 2009 yaitu
sebesar 7,3 kg dan diramalkan pada Bulan Agustus 2012 bisa mencapai 47,9 kg.
Sedangkan volume penjualan kopi luwak arabica pada awal produksi Bulan Mei
2010 sebesar 15 kg dan saat diramalkan pada Bulan Agustus 2012 bisa mencapai
46,6 kg. Peningkatan volume penjualan produk kopi luwak mahkota baik yang
jenis robusta maupun arabica tersebut membuktikan bahwa Agroindustri Kopi
Luwak Bali “Mahkota” baik untuk dikembangkan. Strategi pengembangan
Agroindustri Kopi Luwak Bali “Mahkota” yang paling efektif adalah dengan
menghilangkan atau meminimalisasi hambatan kunci yaitu pemasaran yang
kurang maksimal, dan optimalisasi pendorong kunci yaitu permintaan produk kopi
luwak bali “Mahkota” yang cenderung tinggi.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4297]