dc.description.abstract | Kebutuhan rasa aman merupakan kebutuhan yang ada pada tingkat kedua
setelah kebutuhan fisiologi terpenuhi. Kebutuhan rasa aman adalah suatu keadaan
yang membuat seseorang aman, terhindar dari bahaya yang dapat menimbulkan
cedera. Dampak yang terjadi jika pasien tidak terpenuhi kebutuhan rasa amannya
yaitu pasien dapat mengalami cedera. Sehingga dibutuhkan suatu peran perawat
untuk memenuhi kebutuhan rasa aman pasien. Peran perawat salah satunya
sebagai pendidik. Melalui pengajaran perawat kepada pasien, perawat dapat
memberikan informasi sehingga dapat mempengaruhi terpenuhinya kebutuhan
rasa aman. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa pasien belum merasa
aman.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode
deskriptif analitik dan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini
sebanyak 480 responden dengan sampel yang terdiri dari 75 responden. Teknik
pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Penelitian
dilakukan di ruang rawat inap RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso, menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpul data, sehingga data yang diperoleh adalah data
primer. Uji validitas dan reliabilitas menggunakan Pearson Product Moment dan
uji Alpha Cronbach.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden yang
mendapatkan peran perawat sebagai edukator, merasa aman. Hasil menunjukkan
47 responden yang tidak mendapatkan peran perawat sebagai edukator, 14
(29,8%) responden merasa aman, dan 33 (70,2%) responden tidak merasa aman.
Perhitungan uji statistik dengan Chi Square didapatkan nilai p = 0,007; α= 0,05
yang berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara peran perawat sebagai edukator dengan pemenuhan kebutuhan
rasa aman pasien.
Perlu kiranya penting untuk melakukan tindak lanjut dari penelitian ini
melalui pembuatan poster yang ditempel di ruang rawat dapat membantu perawat
dalam penyampaian informasi terkait pemenuhan kebutuhan rasa aman pasien
atau peran perawat sebagai edukator terkait pemenuhan kebutuhan rasa aman
pasien dapat diberikan kepada pasien ketika orientasi pasien baru. Selain itu,
untuk dapat memenuhi kebutuhan rasa aman pasien diperlukan peningkatan
kewaspadaan pasien/keluarga pasien. | en_US |