Show simple item record

dc.contributor.authorWahyu Qur’ana
dc.date.accessioned2013-12-03T10:24:37Z
dc.date.available2013-12-03T10:24:37Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM082310101007
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3244
dc.description.abstractPembedahan elektif maupun kedaruratan adalah peristiwa komplek yang menegangkan, sehingga selain mengalami gangguan fisik akan memunculkan masalah psikologis. Prosedur pembedahan tersebut akan selalu didahului dengan reaksi emosional dari pasien, diantaranya adalah kecemasan. Salah satu peran perawat pada fase pre operasi adalah membantu pasien mengatasi kecemasannya, mengkaji kebutuhan fisik dan psikologis termasuk didalamnya pemenuhan kebutuhan spiritual pasien untuk mengurangi atau menurunkan tingkat kecemasan (Nursalam, 2002). Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara pemenuhan kebutuhan spiritual dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi di RSD dr.Soebandi Jember. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi dengan pendekatan secara cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total purposive sampling, dengan jumlah sampel adalah pasien pre operasi selama bulan april-mei 2012 yang memenuhi kriteria inklusi. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik nonparametrik chi-square. Alat pengumpulan data berupa kuesioner digunakan sebagai pedoman wawancara sehingga data yang diperoleh adalah data primer. Uji validitas dan reliabilitas menggunakan Pearson Product Moment dan uji Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 19 orang (70,4%) kebutuhan spiritualnya terpenuhi, dan 8 orang (29,6) pemenuhan kebutuhan spiritualnya tidak terpenuhi. Tingkat kecemasan pada pasien pre operasi pada diukur menggunakan kuesioner STAI (State Trait Anxiety Inventory), hasil penelitian tingkat kecemasan pasien pre operasi, sebanyak 18 orang (66,7%) mengalami cemas ringan, dan sebanyak 9 orang responden (33,3%) mengalami kecemasan sedang. Hasil penelitian diperoleh sebanyak 19 orang (89,5%) pasien pre operasi dengan kebutuhan spiritual terpenuhi, 16 orang (84,2%) mengalami cemas ringan, sedangkan 3 orang (15,8%) mengalami cemas sedang. Sebanyak 8 orang (29,6%) pasien pre operasi dengan kebutuhan spiritual tidak terpenuhi, 2 orang (25%) mengalami cemas ringan, dan 6 orang (75%) mengalami cemas sedang dan tidak ada yang mengalami cemas berat dan tidak ada yang mengalami cemas berat. Penelitian ini diolah melalui teknik komputerisasi SPPS menggunakan uji chi-square dengan menggunakan fisher exact. Penelitian ini menunjukkan uji hipotesis yang lebih kecil d aripada α (0,05) yaitu nilai p value sebesar 0,006. Secara statistik ada hubungan yang bermakna antara pemenuhan kebutuhan spiritual pasien dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi di RSD dr. Soebandi Jember. Saran yang dapat diberikan adalah membentuk asuhan keperawatan spiritual dalam suatu peraturan tetap (protap) kerja sehingga protap tersebut dapat dijadikan jaminan akan pelayanan secara komprehensif memandang klien sebagai mahluk yang berespon secara unik dan utuh.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries082310101007;
dc.subjectKECEMASAN PASIEN PRA OPERASI DI RUMAH SAKIT DAERAH dr. SOEBANDI JEMBERen_US
dc.titleHUBUNGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRA OPERASI DI RUMAH SAKIT DAERAH dr. SOEBANDI JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record