HUBUNGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRA OPERASI DI RUMAH SAKIT DAERAH dr. SOEBANDI JEMBER
Abstract
Pembedahan elektif maupun kedaruratan adalah peristiwa komplek yang
menegangkan, sehingga selain mengalami gangguan fisik akan memunculkan
masalah psikologis. Prosedur pembedahan tersebut akan selalu didahului dengan
reaksi emosional dari pasien, diantaranya adalah kecemasan. Salah satu peran
perawat pada fase pre operasi adalah membantu pasien mengatasi kecemasannya,
mengkaji kebutuhan fisik dan psikologis termasuk didalamnya pemenuhan
kebutuhan spiritual pasien untuk mengurangi atau menurunkan tingkat kecemasan
(Nursalam, 2002).
Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara pemenuhan
kebutuhan spiritual dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi di RSD
dr.Soebandi Jember. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi dengan
pendekatan secara
cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total
purposive sampling, dengan jumlah sampel adalah pasien pre operasi selama
bulan april-mei 2012 yang memenuhi kriteria inklusi. Data dianalisis dengan
menggunakan uji statistik nonparametrik
chi-square. Alat pengumpulan data
berupa kuesioner digunakan sebagai pedoman wawancara sehingga data yang
diperoleh adalah data primer. Uji validitas dan reliabilitas menggunakan Pearson
Product Moment dan uji Alpha Cronbach.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 19 orang (70,4%)
kebutuhan spiritualnya terpenuhi, dan 8 orang (29,6) pemenuhan kebutuhan
spiritualnya tidak terpenuhi. Tingkat kecemasan pada pasien pre operasi pada
diukur menggunakan kuesioner STAI
(State Trait Anxiety Inventory), hasil
penelitian tingkat kecemasan pasien pre operasi, sebanyak 18 orang (66,7%)
mengalami cemas ringan, dan sebanyak 9 orang responden (33,3%) mengalami
kecemasan sedang.
Hasil penelitian diperoleh sebanyak 19 orang (89,5%) pasien pre operasi
dengan kebutuhan spiritual terpenuhi, 16 orang (84,2%) mengalami cemas
ringan, sedangkan 3 orang (15,8%) mengalami cemas sedang. Sebanyak 8 orang
(29,6%) pasien pre operasi dengan kebutuhan spiritual tidak terpenuhi, 2 orang
(25%) mengalami cemas ringan, dan 6 orang (75%) mengalami cemas sedang dan
tidak ada yang mengalami cemas berat dan tidak ada yang mengalami cemas
berat.
Penelitian ini diolah melalui teknik komputerisasi SPPS menggunakan uji
chi-square dengan menggunakan fisher exact. Penelitian ini menunjukkan uji
hipotesis yang lebih kecil d
aripada α (0,05) yaitu nilai p value sebesar 0,006.
Secara statistik ada hubungan yang bermakna antara pemenuhan kebutuhan
spiritual pasien dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi di RSD dr. Soebandi
Jember. Saran yang dapat diberikan adalah membentuk asuhan keperawatan
spiritual dalam suatu peraturan tetap (protap) kerja sehingga protap tersebut dapat
dijadikan jaminan akan pelayanan secara komprehensif memandang klien sebagai
mahluk yang berespon secara unik dan utuh.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]