PENGARUH TEKNIK RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT DEPRESI LANJUT USIA AWAL (EARLY OLD AGE) UMUR 60-70 TAHUN DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA JEMBER
Abstract
Depresi adalah kondisi emosional yang biasanya ditandai dengan
kesedihan yang amat sangat, perasaan tidak berarti dan bersalah, menarik diri dari
orang lain, tidak dapat tidur, kehilangan selera makan, hasrat seksual, dan minat
serta kesenangan dalam aktivitas yang biasa dilakukan. Depresi lebih sering pada
lansia dibandingkan pada populasi lainnya. Angka prevalensi terentang lansia
yang mengalami depresi dari 25-50%. Depresi pada lansia berhubungan dengan
status sosial ekonomi rendah, kematian pasangan, penyakit fisik yang menyertai,
dan isolasi sosial.
Penanganan yang dapat diberikan pada lansia yang mengalami depresi
adalah memberikan terapi kejiwaan (psikologik) yang dinamakan psikoterapi.
Psikoterapi disebut juga sebagai terapi non farmakologi. Salah satu macam dari
terapi non farmakologi adalah teknik relaksasi benson. Pada masa lansia ini
cenderung untuk lebih meningkatkan spiritualnya dan lebih mendekatkan diri
kepada Tuhan sehingga teknik relaksi yang tepat untuk dilakukan dalam
menangani masalah ketidaknyamanan pada lansia yaitu dengan teknik relaksasi
benson.
Relaksasi benson atau relaksasi religius merupakan pengembangan dari
respon relaksasi yang dikembangkan oleh Benson, dimana relaksasi ini
merupakan gabungan antara relaksasi dengan memasukkan faktor keyakinan
agama yang dianut. Teknik ini merupakan upaya untuk memusatkan perhatian
pada suatu fokus dengan menyebut berulang-ulang kalimat ritual dan
menghilangkan berbagai pikiran yang menganggu. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis ada tidaknya pengaruh teknik relaksasi benson
terhadap tingkat depresi lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember.
Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian quasi experiment
dengan rancangan non randomized control group pretest postest design.. Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah lansia yang mengalami depresi yang
bertempat tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember. Jumlah sampel
sebanyak 42 responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini pertama
menggunakan purposive sampling kemudian menggunakan random untuk
menentukan responden pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
Hasil penelitian ini diperoleh data bahwa tingkat depresi pada pretest
kelompok kontrol sebagian besar masuk dalam kategori depresi sedang yaitu
sebanyak 14 lansia (66,7%), dan pada saat postest kelompok kontrol dalam
kategori depresi berat yaitu sebanyak 13 lansia (61,9%), sedangkan pada
kelompok perlakuan pada saat prestest sebagian besar masuk dalam kategori
depresi berat yaitu sebanyak 13 lansia (61,9%), dan pada saat postest masuk
dalam kategori depresi ringan yaitu sebanyak 9 lansia (42,9%). Analisis yang
digunakan adalah dengan menggunakan uji Mann Whitney U Test. Pada hasil
diperoleh nilai p yang didapat adalah sebesar 0,001 (0,001<0,05) maka Ho
ditolak. Dengan demikian ada pengaruh pemberian relaksasi benson terhadap
tingkat depresi lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember. Saran untuk
penelitian selanjutnya yaitu dengan menggunakan sampel yang lebih besar, jenis
dan rancangan penelitian yang berbeda. Penelitian ini diharapkan perawat dapat
menggunakan relaksasi benson untuk menurunkan depresi pada lansia.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]