Show simple item record

dc.contributor.authorUci Karisma
dc.date.accessioned2013-12-03T09:42:23Z
dc.date.available2013-12-03T09:42:23Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM071810201027
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3210
dc.description.abstractSitus megalitikum merupakan bentuk peninggalan zaman prasejarah yang berupa bangunan dari batu-batu besar dan banyak ditemukan di berbagai pulau di Indonesia. Dari beberapa penelitian selama ini, diketahui bahwa peninggalan yang terdapat di wilayah Bondowoso sangat padat sebarannya dan variasi hasil budayanya paling banyak. Salah satu peninggalan situs megalit ikum di Kabupaten Bondowoso terdapat di Desa Pakauman yang memiliki 640 benda-benda bersejarah dari kebudayaan megalitikum, seperti dolmen, menhir, sarkofagus dan kubur batu. Selain itu ada juga macam-macam kebudayaan batu yang lain seperti batu kenong, pelinggih, gua buto, ekopak, dan arca batu. Komplek situs umumnya tersusun atas batuan andesit, dengan ukuran elemen-elemennya bervariasi bergantung dari fungsi elemen tersebut. Nilai resistivitas pada batuan andesit adalah 4,5 x 10 Ωm ( b a s a h ) – 1,7 x 10 2 Ωm (kering). Keberadaan batuan andesit tersebut dapat diketahui dengan memanfaatkan sifat kelistrikan batuan. Tujuan penelitian untuk mengetahui letak keberadaan dan kedalaman batuan megalitikum pada situs purbakala secara vertikal maupun horisontal dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas 3D. Metode ini dilakukan dengan menginjeksikan arus listrik ke dalam permukaan b u mi , dengan menggunakan 4 buah elektroda, dengan rincian 2 buah elektroda arus digunakan untuk menginjeksikan arus listrik ke dalam permukaan bumi dan 2 buah elektroda potensial digunakan untuk mengukur beda potensial yang dihasilkan. Penyelidikan dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas 3D jarang digunakan karena survei ini membutuhkan waktu yang lama dan mempunyai tingkat kesulitan yang lebih tinggi dalam proses akuisisi dibandingkan dengan survei resistivitas secara 2D. Namun secara teknik metode 3D akan menghasilkan citra yang lebih resolutif dibanding dengan 2D karena teknik akuisisi datanya lebih rapat sehingga jumlah data yang diperoleh akan lebih banyak. Penggambaran distribusi resistivitas 3D mampu menampilkan citra penyebaran resistivitas secara vertikal dan h o r i s o n t a l . Data hasil penelitian berupa data resistansi, kemudian dikalikan dengan faktor geometri konfigurasi pole-pole sehingga diperoleh data berupa resistivitas bawah permukaan. Setelah diperoleh data resistivitas selanjutnya dilakukan inversi dengan menggunakan software Res3Dinv yang menghasilkan citra distribusi resistivitas dalam penampang horisontal dan vertikal. Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa nilai resistivitas tanah dan batuan pada lokasi penelitian berada pada rentang 5,7 sampai dengan 321 Ωm. Berdasarkan pencitraan baik pada penampang horisontal, penampang vertikal maupun dalam bentuk 3D (bentuk kubus), diperoleh informasi bahwa terdapat dugaan adanya batuan andesit dengan kedalaman berkisar antara 0,00 – 5,00 m dicitrakan oleh warna merah yang merupakan perwakilan dari hasil nilai resistivitas dengan rentang resistivitas berkisar antara 101–321 Ωm yang mengacu pada tabel Telford. Bagian yang terdapat di bawah permukaan tersebut diduga merupakan bagian dari bat uan s i t u s me g a l i tikum yang muncul di permukaan. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa aplikasi metode geolistrik resistivitas dengan pencitraan 3D mampu menginterpretasikan kondisi bawah permukaan secara 3D dengan hasil yang resolutif.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071810201027;
dc.subjectDISTRIBUSI RESISTIVITAS BAWAH PERMUKAANSITUS MEGALITIKUM DENGAN METODE GEOLISTRIK RES3Den_US
dc.titlePOLA DISTRIBUSI RESISTIVITAS BAWAH PERMUKAAN SITUS MEGALITIKUM DENGAN METODE GEOLISTRIK RES3D DI KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN BONDOWOSOen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record