POLA DISTRIBUSI RESISTIVITAS BAWAH PERMUKAAN SITUS MEGALITIKUM DENGAN METODE GEOLISTRIK RES3D DI KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN BONDOWOSO
Abstract
Situs megalitikum merupakan bentuk peninggalan zaman prasejarah yang
berupa bangunan dari batu-batu besar dan banyak ditemukan di berbagai pulau di
Indonesia. Dari beberapa penelitian selama ini, diketahui bahwa peninggalan yang
terdapat di wilayah Bondowoso sangat padat sebarannya dan variasi hasil budayanya
paling banyak. Salah satu peninggalan situs megalit ikum di Kabupaten Bondowoso
terdapat di Desa Pakauman yang memiliki 640 benda-benda bersejarah dari
kebudayaan megalitikum, seperti dolmen, menhir, sarkofagus dan kubur batu. Selain
itu ada juga macam-macam kebudayaan batu yang lain seperti batu kenong,
pelinggih, gua buto, ekopak, dan arca batu. Komplek situs umumnya tersusun atas
batuan andesit, dengan ukuran elemen-elemennya bervariasi bergantung dari fungsi
elemen tersebut. Nilai resistivitas pada batuan andesit adalah 4,5 x 10
Ωm ( b a s a h ) –
1,7 x 10
2
Ωm (kering). Keberadaan batuan andesit tersebut dapat diketahui dengan
memanfaatkan sifat kelistrikan batuan. Tujuan penelitian untuk mengetahui letak
keberadaan dan kedalaman batuan megalitikum pada situs purbakala secara vertikal
maupun horisontal dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas 3D.
Metode ini dilakukan dengan menginjeksikan arus listrik ke dalam permukaan
b u mi , dengan menggunakan 4 buah elektroda, dengan rincian 2 buah elektroda arus
digunakan untuk menginjeksikan arus listrik ke dalam permukaan bumi dan 2 buah
elektroda potensial digunakan untuk mengukur beda potensial yang dihasilkan.
Penyelidikan dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas 3D jarang
digunakan karena survei ini membutuhkan waktu yang lama dan mempunyai tingkat
kesulitan yang lebih tinggi dalam proses akuisisi dibandingkan dengan survei resistivitas secara 2D. Namun secara teknik metode 3D akan menghasilkan citra yang
lebih resolutif dibanding dengan 2D karena teknik akuisisi datanya lebih rapat
sehingga jumlah data yang diperoleh akan lebih banyak. Penggambaran distribusi
resistivitas 3D mampu menampilkan citra penyebaran resistivitas secara vertikal dan
h o r i s o n t a l . Data hasil penelitian berupa data resistansi, kemudian dikalikan dengan
faktor geometri konfigurasi pole-pole sehingga diperoleh data berupa resistivitas
bawah permukaan. Setelah diperoleh data resistivitas selanjutnya dilakukan inversi
dengan menggunakan software Res3Dinv yang menghasilkan citra distribusi
resistivitas dalam penampang horisontal dan vertikal.
Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa nilai resistivitas tanah
dan batuan pada lokasi penelitian berada pada rentang 5,7 sampai dengan 321 Ωm.
Berdasarkan pencitraan baik pada penampang horisontal, penampang vertikal
maupun dalam bentuk 3D (bentuk kubus), diperoleh informasi bahwa terdapat dugaan
adanya batuan andesit dengan kedalaman berkisar antara 0,00 – 5,00 m dicitrakan
oleh warna merah yang merupakan perwakilan dari hasil nilai resistivitas dengan
rentang resistivitas berkisar antara 101–321 Ωm yang mengacu pada tabel Telford.
Bagian yang terdapat di bawah permukaan tersebut diduga merupakan bagian dari
bat uan s i t u s me g a l i tikum yang muncul di permukaan. Berdasarkan hasil tersebut
dapat diketahui bahwa aplikasi metode geolistrik resistivitas dengan pencitraan 3D
mampu menginterpretasikan kondisi bawah permukaan secara 3D dengan hasil yang
resolutif.