dc.description.abstract | Bangle
Uji aktivitas antibakteri dapat dilakukan dengan berbagai metode
diantaranya, metode dilusi, metode difusi, dan metode KLT bioautografi . Pada
penelitian ini pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode KLT
bioautografi. Metode ini secara kualitatif langsung dapat menentukan golongan
senyawa aktif antibakteri. Pengujian secara KLT bioautografi dilakukan dengan
menempatkan lempeng KLT secara sedemikian rupa sehingga terjadi kontak
dengan bakteri. Aktivitas antibakteri suatu senyawa dalam ekstrak uji ditentukan
dengan pengamatan adanya daerah penghambatan di sekitar noda senyawa yang
ditandai dengan daerah berwarna jernih dengan latar belakang media pembiakan
setelah dilakukan inkubasi selama 24 jam.
Ekstraksi pada penelitian ini menggunakan metode perkolasi dengan
pelarut etanol 70%. Sebelum melakukan uji aktivitas antibakteri, dilakukan
skrining fitokimia untuk mengetahui keberadaan golongan senyawa dalam ekstrak.
Golongan senyawa hasil skrining fitokimia yaitu saponin, terpenoid, tanin dan
flavonoid. Setelah itu dilakukan pemilihan eluen untuk memisahkan senyawa yang
terdapat dalam ekstrak. Eluen yang terpilih adalah n-heksan: etilasetat: asam asetat
10%
dan uji
gelatin.
Berdasarkan uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol rimpang Bangle
terhadap bakteri E. coli dengan menggunakan metode KLT bioautografi celup
diperoleh hasil bahwa noda kromatogram yang memberikan zona hambatan
terhadap pertumbuhan E. coli adalah noda kromatogram terpenoid. Sedangkan
noda kromatogram tanin tidak memberikan aktivitas antibakteri. Diameter zona
hambat diukur dengan menggunakan jangka sorong dan area kromatogram diukur
dengan software Image J. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa ekstrak etanol
rimpang bangle sebanyak 130 mg dengan rata-rata luas area terpenoid 29007,56
dapat menghambat bakteri E.coli dengan rata-rata zona hambat sebesar 13,11 mm. | en_US |