• Login
    View Item 
    •   Home
    • LECTURER RESEARCH REPORT (LEMLIT)
    • LRR-Hibah Kompetensi
    • View Item
    •   Home
    • LECTURER RESEARCH REPORT (LEMLIT)
    • LRR-Hibah Kompetensi
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pemodelan Dan Pengukuran Daya Saing Komoditas Kopi Robusta Dengan Pendekatan “Three Five”

    Thumbnail
    View/Open
    Kompetensi_Soetriono.pdf (249.9Kb)
    Date
    2013-12-03
    Author
    Soetriono
    Evita Solihahani
    Djoko Soejono
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penelitian ini pada tahun pertama akan mengembangkan dan menyempurnakan konsep daya saing three five, dimana three five merupakan penyempurnaan dan kombinasi dari beberapa teori daya saing terdahulu. Tujuan riset ini untuk mengetahui: profil dan potensi usahatani kondisi subsistem produksi; kelayakan usahatani keunggulan komparatif dan kompetitif dan risiko Sebagai sample wilayah di pilih dengan sengaja di Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi dan Kecamatan Silo Kabupaten Jember, Alat analisis menggunakan Dayasaing Three five yang didalamnya terdiri dari analisis usahatani, Kelayakan Usahatani , BSDsosial , Risiko dan Policy Analysis Matrix. Hasil kajian pada tahun pertama menunjukan: a. Dari sisi usahatani atau penawaran produksi kopi robusta menguntungkan secara finansial dan ekonomi untuk diusahakan, namun perlu diperhatikan mengenai harga pupuk didalam negeri dan kebijakan protektif pemerintah yang kurang mendukung daya saing, terbukti dengan NPCO dan SRP yang mempunyai nilai lebih rendah dari nilai yang seharusnya (negatif), hal ini didukung juga koefisien keunggulan komparatif lebih tinggi dari keunggulan kompetitif. b. Dari sisi lingkungan dan peluang usahatani kopi robusta yang diusahakan oleh petani sebagaian besar diusahakan secara monokultur dan belum menerapkan kultur teknis, kesadaran petani akan benih unggul bermutu masih rendah, sebagian tanaman kopi kurang terawat, dan terserang penyakit. Selain itu produk kopi baru diolah pada tingkat primer yaitu berbentuk biji kopi kering, sedangkan pengolahan produk hilirnya kurang diperhatikan. c. Dari sisi kebijakan internasional dan kebijakan domestik dapat disimpulkan bahwa kebijakan domestik kurang adanya dukungan dari pihak pemerintah dilihat dari koefisien DRC lebih baik dari PCR, koefisien NPCO dan SRP kurang mendukung daya saing apabila dibandingkan dengan harga yang sesungguhnya, namun dari koefisien NPCI kebijakan pemerintah memberikan dukungan yang berarti demi daya saing. d. Dari sisi social dapat di lihat dari perilaku petani netral risiko mendominasi di wilayah penelitian, hal ini mengisyaratkan bahwa petani kopi secara moral masih berpola pikir safety first sehingga menjadikannya terlalu berhati-hati sehingga productivitas juga belum mencapai optimal. e. Model daya saing “Three Five” pada tahun pertama masih belum sempurna dilakukan dikarenakan belum semua faktor internal dan eksternal dilakukan uji coba. Pada penelitian tahun kedua diharapkan model tersebut dapat dilakukan secara keseluruhan dan diperkirakan adanya soft ware three five . Kata kunci : Daya Saing Three Five
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3127
    Collections
    • LRR-Hibah Kompetensi [28]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository