Show simple item record

dc.contributor.authorRani Dwi Nerpati
dc.date.accessioned2013-12-03T08:05:04Z
dc.date.available2013-12-03T08:05:04Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM090210204042
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3122
dc.description.abstractSalah satu penyebab rendahnya aktivitas dan hasil belajar IPA pada siswa adalah metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Berdasarkan hasil observasi di SDN Pakusari 1, ditemukan dalam kegiatan pembelajaran, guru masih menggunakan metode ceramah. Dalam pembelajaran dengan menerapkan model inkuiri, siswa diprediksi dapat lebih aktif karena pemberian permasalahan dan penemuan pengetahuan secara individu. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Pakusari 01 Jember dalam pembelajaran IPA pada pokok bahasan gaya gesek melalui penerapan model inkuiri. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pakusari I Jember dengan subjek penelitian seluruh siswa kelas V berjumlah 35 siswa terdiri atas 18 siswa perempuan dan 17 siswa laki-laki. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus sebanyak dua pertemuan dengan menerapkan model inkuiri dalam pembelajaran IPA. Pada siklus I dan siklus II pembelajaran dilakukan dengan prosedur sesuai dengan skema Hopskin. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali pada tiap siklus dengan alokasi waktu 2x35 menit pada setiap pertemuan. Guru melakukan pengajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam RPP dengan melakukan percobaan. Pada tahap percobaan ini guru berperan sebagai pembimbing proses pembelajaran. Setelah percobaan berakhir, siswa bertugas mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Interaksi antar siswa pada siklus I masih kurang, terbukti saat pembentukan kelompok belajar. Guru membentuk kelompok sesuai dengan urutan bangku siswa, yang mengakibatkan siswa yang pintar membentuk kelompok dengan siswa yang pintar juga, hal ini menyebabkan kesenjangan antar kelompok. Pada siklus II guru memperbaiki pembentukan kelompok siswa, yaitu dengan cara melakukan undian sehingga anggota masing-masing kelompok bervariasi. Melalui penerapan model inkuiri pada mata pelajaran IPA pokok bahasan gaya gesek, aktivitas belajar siswa kelas V SDN Pakusari I Jember mengalami peningkatan. Indikator tersebut ditunjukkan dari hasil analisis data aktivitas siswa secara klasikal, pada siklus I 54,7% sedangakan 96,7% pada siklus II. Hasil belajar siswa kelas V SDN Pakusari I Jember juga mengalami peningkatan, ditunjukkan dari hasil analisis data hasil belajar siswa secara klasikal, pada siklus I mencapai 68,6% dan 96,7% siklus II. Pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa sebesar 73,17 meningkat menjadi 81,25 pada siklus II. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan model inkuiri dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas V pokok bahasan gaya gesek di SDN Pakusari I Jember. Saran dari penelitian ini bagi guru dan penelitian selanjutnya diharapkan mampu mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar lebih yang baik lagi, sehingga siswa dalam kelompok bervariasi tidak didominasi oleh siswa yang pintar.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries090210204042;
dc.subjectModel Inkuirien_US
dc.titlePENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN GAYA GESEK MELALUI MODEL INKUIRI SISWA KELAS 5 SDN PAKUSARI 01 JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record