PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN GAYA GESEK MELALUI MODEL INKUIRI SISWA KELAS 5 SDN PAKUSARI 01 JEMBER
Abstract
Salah satu penyebab rendahnya aktivitas dan hasil belajar IPA pada siswa
adalah metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Berdasarkan hasil observasi
di SDN Pakusari 1, ditemukan dalam kegiatan pembelajaran, guru masih
menggunakan metode ceramah. Dalam pembelajaran dengan menerapkan model
inkuiri, siswa diprediksi dapat lebih aktif karena pemberian permasalahan dan
penemuan pengetahuan secara individu. Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimanakah peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri
Pakusari 01 Jember dalam pembelajaran IPA pada pokok bahasan gaya gesek melalui
penerapan model inkuiri.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pakusari I Jember dengan subjek
penelitian seluruh siswa kelas V berjumlah 35 siswa terdiri atas 18 siswa perempuan
dan 17 siswa laki-laki. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK), sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, dokumentasi dan tes. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus,
masing-masing siklus sebanyak dua pertemuan dengan menerapkan model inkuiri
dalam pembelajaran IPA.
Pada siklus I dan siklus II pembelajaran dilakukan dengan prosedur sesuai
dengan skema Hopskin. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali pada
tiap siklus dengan alokasi waktu 2x35 menit pada setiap pertemuan. Guru melakukan
pengajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam RPP dengan melakukan percobaan.
Pada tahap percobaan ini guru berperan sebagai pembimbing proses pembelajaran.
Setelah percobaan berakhir, siswa bertugas mempresentasikan hasil kerjanya di depan
kelas. Interaksi antar siswa pada siklus I masih kurang, terbukti saat pembentukan
kelompok belajar. Guru membentuk kelompok sesuai dengan urutan bangku siswa,
yang mengakibatkan siswa yang pintar membentuk kelompok dengan siswa yang
pintar juga, hal ini menyebabkan kesenjangan antar kelompok. Pada siklus II guru
memperbaiki pembentukan kelompok siswa, yaitu dengan cara melakukan undian
sehingga anggota masing-masing kelompok bervariasi.
Melalui penerapan model inkuiri pada mata pelajaran IPA pokok bahasan
gaya gesek, aktivitas belajar siswa kelas V SDN Pakusari I Jember mengalami
peningkatan. Indikator tersebut ditunjukkan dari hasil analisis data aktivitas siswa
secara klasikal, pada siklus I 54,7% sedangakan 96,7% pada siklus II. Hasil belajar
siswa kelas V SDN Pakusari I Jember juga mengalami peningkatan, ditunjukkan dari
hasil analisis data hasil belajar siswa secara klasikal, pada siklus I mencapai 68,6%
dan 96,7% siklus II. Pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa sebesar 73,17
meningkat menjadi 81,25 pada siklus II.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan model inkuiri dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas V pokok bahasan gaya
gesek di SDN Pakusari I Jember. Saran dari penelitian ini bagi guru dan penelitian
selanjutnya diharapkan mampu mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar
lebih yang baik lagi, sehingga siswa dalam kelompok bervariasi tidak didominasi
oleh siswa yang pintar.