dc.contributor.author | Riska Susilawati | |
dc.date.accessioned | 2013-12-03T06:21:00Z | |
dc.date.available | 2013-12-03T06:21:00Z | |
dc.date.issued | 2013-12-03 | |
dc.identifier.nim | NIM081510501173 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2940 | |
dc.description.abstract | Penyakit hawar bakteri (bacterial blight) merupakan salah satu penyakit
penting pada tanaman kedelai dan dapat menyebabkan kerugian mencapai 1120%.
Identifikasi penyebab penyakit perlu dilakukan secara dini agar
pengendalian penyakit lebih mengena sasaran. Identifikasi penyebab penyakit
hawar bakteri dilakukan yaitu dengan Polymerase Chain Reaction (PCR). Pada
PCR, kespesifikan primer merupakan salah satu kunci keberhasilan PCR. Patogen
penyebab penyakit hawar bakteri diketahui memiliki gen spesifik yaitu gen
coronafacate ligase (cfl) yang membedakannya dari spesies lain. Kekhususan gen
pada bakteri target yang di identifikasi dapat dijadikan dasar sebagai pembeda
antar spesies. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain primer yang spesifik
terhadap gen cfl dan mengamplifikasi sekuensi gen cfl dengan PCR menggunakan
primer spesifik yang di desain.
Tahap pertama dalam desain primer dilakukan eksplorasi sekuensi gen cfl
dari gen Bank NCBI dan diperoleh lima jenis bakteri dari patovar P. syringae dan
dua jenis bakteri lain yang memiliki gen cfl. Perbedaan urutan sekuensi nukleotida
dari masing-masing jenis bakteri selanjutnya di uji multiple alignment dengan
software ClustalX, dan diperoleh lima patovar P. syringae yang memiliki area
homologi yang tinggi. Dari lima kandidat patovar P. syringae yang diketahui area
homologi tertinggi, selanjutnya dipilih satu sekuensi spesifik P. syringae pv.
glycinea. Urutan nukleotida gen cfl dari P. syringae pv. glycinea didesain
primernya dengan tool bioinformatika Primer3 dan diperoleh lima kandidat
primer. Lima kandidat primer tersebut di uji kembali dengan software AmplifX
dan dipilih satu pasang primer yang sesuai dengan kriteria primer spesifik. Primer
yang digunakan dalam amplifikasi sekuensi gen cfl yaitu primer PSG_cfl2-F
dengan sekuensi 5' TTCCTACGGTACGACGGAGTCT 3' dan PSG_cfl2-R
dengan sekuensi 3' CCCACTGGTAGTACGCAACAGA 5'. Hasil amplifikasi
sekuensi gen cfl terhadap P. syringae pv. glycinea dengan menggunakan primer
PSG_cfl2 adalah negatif, hal ini ditunjukkan dengan ketidakmunculan pita DNA
pada gel elektroforesis. Ketidakmunculan pita DNA hasil amplifikasi gen cfl
kemungkinan disebabkan karena bakteri target tidak memiliki gen cfl. Hal ini
sesuai dengan temuan yang menyatakan bahwa tidak semua P. syringae pv.
glycinea memiliki gen cfl. Untuk membuktikan ketiadaan gen cfl pada P. syringae
pv. glycinea maka dilakukan uji pendekatan induksi hipertropi pada jaringan
kentang. Pengujian tersebut juga memberikan hasil negatif yang ditandai dengan
tidak terbentuknya hipertropi pada jaringan kentang yang ditetesi dengan suspensi
P. syringae pv. glycinea. Berdasarkan pada nekrosis yang lemah pada uji virulensi
dan patogenesitas, tidak terbentuknya hipertropi pada jaringan kentang dan
tiadanya pita gen cfl pada elektroforesis produk PCR disimpulkan bahwa P.
syringae pv. glycinea tidak memiliki gen cfl. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.relation.ispartofseries | 081510501173; | |
dc.subject | DESAIN PRIMER SPESIFIK, SEKUENSI GEN, HAWAR BAKTERI | en_US |
dc.title | DESAIN PRIMER SPESIFIK UNTUK MENGAMPLIFIKASI SEKUENSI GEN cfl (coronafacate ligase) PADA PATOGEN HAWAR BAKTERI YANG MENGINFEKSI KEDELAI | en_US |
dc.type | Other | en_US |