KELAYAKAN FI NANS I AL DAN KONTRI BUS I USAHATANI BUAH NAGA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DI DESA KEMUNING LOR KECAMATAN ARJASA KABUPATEN JEMBER
Abstract
Sektor pertanian terdiri dari beberapa sub sektor, salah satu yang memiliki
prospek cukup cerah adalah sub sektor hortikultura. Komoditas hortikultura terdiri
dari buah-buahan, sayuran, tanaman hias, dan tanaman obat-obatan. Berdasarkan
ketiga komoditas tersebut buah-buahan mempunyai prospek yang paling baik.
Tanaman holtikultura khususnya buah-buahan menjadi komoditas alternatif yang
dapat memberikan peluang bagi petani untuk memperoleh penghasilan lebih besar
dan meningkatkan taraf hidup mereka. Salah satu alternatif pilihan komoditas
buah-buahan yang dikembangkan oleh pemerintah Kabupaten Jember adalah buah
naga yang sudah dijadikan sebagai salah satu buah unggulan Kabupaten Jember.
Kecamatan Arjasa, khususnya di Desa Kemuning Lor merupakan daerah
yang mengembangkan buah naga. Komoditas buah naga telah menjadi tanaman
pekarangan di daerah Jember. Buah naga atau dragon fruit memang belum lama
dikenal, dibudidayakan, dan diusahakan di Indonesia. Prospek buah naga di pasar
domestik cukup baik karena penggemarnya berangsur-angsur meningkat. Namun
demikian, petani buah naga di Desa Kemuning Lor memiliki permasalahanpermasalahan
yang menjadi kendala hingga saat ini, yaitu produksi yang belum
mampu mencukupi kebutuhan pasar karena perencanaan yang tidak dilakukan
dengan maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kelayakan
finansial usahatani komoditas buah naga di Desa Kemuning Lor, (2) sensitivitas
usahatani buah naga bila terjadi kenaikan biaya pupuk dan penuruanan harga jual,
(3) kontribusi pendapatan buah naga bagi pendapatan total rumah tangga petani
Desa Kemuning Lor.
Metode penelitian dilakukan secara sengaja (purposive method) di Desa
Kemuning Lor dengan pertimbangan bahwa Desa Kemuning Lor merupakan
daerah potensial penghasil tanaman buah naga. Selain itu, pemilihan lokasi
penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa usahatani buah naga sudah
viii
dikembangkan di daerah tersebut. Metode pengambilan contoh secara Cluster
Sampling. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan petani berdasarkan
kuisioner, data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Alat analisis yang
digunakan adalah (1). Alat analisis yang digunakan adalah analisis kelayakan
finansial dengan 6 kriteria kelayakan yang meliputi NPV, Net B/C, Gross B/C,
PR, IRR dan Payback Period, (2). Analisis sensitivitas, (3). Analisis kontribusi
pendapatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Usahatani buah naga Desa
Kemuning Lor layak untuk dijalankan, hal ini dapat dilihat dari analisis finansial
yang menunjukan bahwa nilai dari kriteria investasi yaitu NPV, Net B/C, Gross
BC, IRR dan PR berada pada kriteria menguntungkan atau layak diusahakan.
Serta Payback Period yang diperoleh dalam pengusahaan buah naga tidak
melebihi umur ekonomis buah naga, (2) Usahatani buah naga Desa Kemuning Lor
masih layak diusahakan meskipun terjadi kenaikan harga pupuk dan penurunan
harga jual produk, (3) pendapatan usahatani buah naga memberikan kontribusi
rendah bagi jumlah keseluruhan total pendapatan rumah tangga petani di Desa
Kemuning Lor Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]