VIABILITAS DAN DAYA SIMPAN BENIH TANAMAN PADI SEBAGAI RESPON TERHADAP PEMBERIAN PUPUK SILIKON DENGAN PENGGENANGAN BERLEBIH DAN TERSERANG PENYAKIT BUSUK BATANG
Abstract
Benih sebagai bahan tanam secara agronomis dituntut memiliki mutu yang
tinggi. Upaya peningkatan mutu benih tanaman padi, melalui produksi benih tiap
tahunnya selalu dilakukan, namun sering mengalami kendala dikarenakan adanya,
penggenangan berlebih dan serangan penyakit busuk batang yang mengakibatkan
rendahnya viabilitas dan daya simpan benih. Untuk mengurangi dampak tersebut
dapat dilakukan melalui penggunaan pupuk silikon yang mampu meningkatkan
viabilitas dan daya simpan benih.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui viabilitas dan daya
simpan benih tanaman padi sebagai respon terhadap aplikasi kombinasi dosis
pupuk silikon pada lahan padi yang mengalami penggenangan berlebih dan
penyakit busuk batang (2) untuk mengetahui viabilitas dan daya simpan benih
tanaman padi yang tumbuh dalam kondisi penggenangan berlebih dan terserang
penyakit busuk batang sebagai respon terhadap pemberian pupuk silikon.
Penelitian lapang dilakukan di lahan percobaan Jalan Srikaya, Kelurahan Patrang,
Jember, dimulai bulan Juni sampai November 2012. Sedangkan pengujian
viabilitas dan daya simpan benih dilakukan di Laboratoirum Teknologi Benih,
Fakultas Pertanian, Universitas Jember pada bulan November 2012 sampai
dengan Februari 2013. Penelitian ini menggunakan rancangan Split-Split Plot,
yang terdiri dari tiga faktor dan diulang sebanyak 3 (tiga) kali: (1) formulasi
silikon sebagai sub-sub plot, terdiri atas empat taraf yaitu: (a) kontrol; (b) 5
g/timba (c) 10 g/timba dan (d) 15 g/timba; (2) penyakit busuk batang sebagai subplot;
(a) kontrol dan (b) inokulasi suspensi Fusarium sp; (3) penggenangan
berlebih sebagai main plot, meliputi: (a) kontrol dan (b) penggenangan berlebih.
Hasil pengujian akan dilakukan analisis ragam, dan jika terdapat hasil yang
berbeda nyata maka dilakukan analisis dengan uji Duncan pada taraf kepercayaan
5%.
Aplikasi dosis pupuk silikon mampu meningkatkan persentase kadar air
benih sebesar 48,7% pada kondisi penggenangan berlebih dan terserang penyakit
batang terjadi peningkatan kadar air benih sebesar 48,70%. Daya berkecambah
benih pada kondisi penggenangan berlebih dan terserang penyakit busuk batang
pada dosis 5g/timba, mengalami peningkatan sebesar 4,97% sebagai respon
terhadap aplikasi dosis pupuk silikon. Demikian pula, indeks vigor kecambah
pada kondisi penggenangan berlebih dan terserang penyakit busuk batang
mengalami peningkatan sebesar 4,17% pada dosis pemberian 10g/timba atau
5g/tanaman (S2). Selanjutnya terjadi peningkatan indeks kecepatan berkecambah
sebesar 2,55% pada dosis pemberian 15g/timba atau 7,5g/tanaman pada kondisi
tergenang berlebih. Selain itu, keserempakan berkecambah terbaik pada kondisi
mengalami penggenangan (A1), ditunjukkan pada dosis 15g/timba, terjadi
peningkatan sebesar 5,31%. Pemberian dosis pupuk silikon berpengaruh nyata
terhadap daya simpan benih selama 14 hari (dosis 15g/timba), mengalami
peningkatan sebesar 6,04% dibandingkan dengan kontrol. Selanjutnya, terjadi
peningkatan sebesar 9% pada masa simpan benih selama 21 hari dengan dosis
5g/timba. Pada parameter berikutnya, vigor benih setelah simpan mengalami
peningkatan sebesar 7,34% pada kondisi penggenangan berlebih dengan aplikasi
dosis pupuk silikon 5g/timba dibandingkan perlakuan tanpa pupuk silikon (A1S0).
Sedangkan pada parameter laju pertumbuhan kecambah, potensial tumbuh
maksimal, berat kering kecambah normal, vigor benih sebelum simpan, daya
simpan hari ke-7, patogen terbawa benih berbeda tidak nyata.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4325]