dc.description.abstract | Istilah kecemasan dalam psikiatri muncul untuk merujuk pada suatu res-
pon mental dan fisik terhadap sesuatu yang menakutkan dan mengancam.
Kecemasan ditandai oleh rasa ketakutan yang difus, tidak menyenangkan, dan
samar – samar, seringkali disertai oleh gejala otonomik seperti nyeri kepala,
berkeringat, palpitasi, kekakuan pada dada, dan gangguan lambung ringan. Di
samping efek motorik dan visceral, kecemasan mempengaruhi berpikir, persepsi,
dan belajar. Kecemasan cenderung menghasilkan kebingungan dan distorsi
persepsi, tidak hanya pada ruang dan waktu, tetapi pada orang dan arti peristiwa.
Distorsi tersebut dapat mengganggu belajar dengan menurunkan daya ingat, dan
mengganggu kemampuan untuk menghubungkan satu hal dengan hal lain, yaitu
untuk membuat asosiasi. Dalam hal ini, kecemasan pada remaja cenderung lebih
mendapat perhatian karena masa remaja merupakan masa transisi dari masa
kanak-kanak menuju masa dewasa, dimana kemampuan adaptatif seorang remaja
masih sangat labil dan sangat rentan terhadap tantangan-tantangan kehidupan.
Sumber-sumber kecemasan bisa timbul dari berbagai hal. Salah satu
contohnya adalah tuntutan yang dihadapi di lingkungan pendidikan. Kesulitan
dalam studi merupakan sumber kecemasan bagi sebagian besar siswa, terlebih
bagi siswa kelas akselerasi yang mempunyai tanggungan beban yang lebih
dibanding siswa kelas reguler.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kecemasan menjelang
ujian akhir semester pada siswa kelas akselerasi SMP di Kabupaten Jember. Jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 28
- 29 Oktober 2010 dan dilaksanakan di SMP Negeri 2 Jember dan SMP Negeri 3
viii
Jember. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling
berdasarkan kriteria inklusi. Hasilnya didapatkan sampel sebanyak 32 orang. Data
diperoleh dengan menggunakan kuisioner dan wawancara.
Dari hasil penelitian didapatkan siswa akselerasi yang tidak mengalami
kecemasan sebanyak 20 orang (62%), mengalami kecemasan ringan sebanyak 8
orang (25%), siswa yang mengalami kecemasan sedang sebanyak 4 orang (13%),
dan tidak ditemukan siswa akselerasi yang mengalami kecemasan berat.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat kecemasan menjelang ujian
akhir semester pada siswa akselerasi, namun sebagian besar siswa akselerasi tidak
mengalami kecemasan. Kecemasan yang dialami oleh siswa kelas akselerasi
adalah kecemasan ringan dan sedang. | en_US |