PEMANFAATAN CAMPURAN AIR TEBU DAN LIMBAH CAIR TEMPE SEBAGAI BAHAN MODIFIKASI MEDIA PERTUMBUHAN BAKTERI Lactobacillus casei
Abstract
Bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang
merugikan dalam kehidupan manusia. Lactobacillus sp. merupakan salah satu
kelompok mikroba bermanfaat yang banyak dijumpai di Indonesia dengan
keanekaragaman yang tinggi, namun potensi ini belum terungkapkan dengan baik.
Lactobacillus casei merupakan salah satu spesies bakteri asam laktat yang telah
banyak dimanfaatkan sebagai probiotik. Produksi dan penelitian tentang bakteri
ini dimulai dengan cara menumbuhkan bakteri pada media pertumbuhan. Media
pertumbuhan yang umum digunakan untuk menumbuhkan bakteri asam laktat ini
secara ekonomis tidak diminati karena harganya yang mahal. Oleh karena itu
diperlukan media baru yang murah untuk menambah nilai ekonomisnya, salah
satunya adalah air tebu dan limbah cair tempe. Limbah cair tempe mengandung
senyawa-senyawa organik dalam jumlah tinggi, misalnya protein (40-60%),
karbohidrat (25-50%), dan lemak (10%), dimana zat-zat tersebut dibutuhkan oleh
Lactobacillus casei untuk tumbuh. Pada penelitian terhadap bakteri asam laktat,
didapatkan bahwa air tebu merupakan media cair alami yang paling disukai
karena air tebu kaya akan kandungan gula yang dapat difermentasi, zat nitrogen
(protein dan asam amino), dan vitamin, serta harganya yang murah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pertumbuhan
Lactobacillus casei pada media modifikasi berbahan dasar campuran air tebu dan
limbah cair tempe yang ditambahkan pada media pertumbuhan bakteri standar
MRS, (2) adanya perbedaan pertumbuhan bakteri Lactobacillus casei antara MRS
modifikasi dengan penambahan air tebu dan limbah cair tempe dengan media
pertumbuhan standar MRS tanpa modifikasi. Jenis penelitian yang digunakan
adalah quasi experimental design. Sampel yang digunakan adalah bakteri L. casei,
dengan besar sampel 10 8
CFU/ml. Pada penelitian pendahuluan, dilakukan
inokulasi L. casei pada media campuran air tebu dan limbah cair tempe dengan 11
kelompok perbandingan persentase jumlah masing-masing campuran. Hasil
penelitian pendahuluan digunakan pada penelitian inti dan dicampurkan pada
MRS broth dengan 11 kelompok perbandingan persentase jumlah masing-masing
campuran pula.
Data yang diperoleh adalah optical density (OD) L. casei pada media
modifikasi MRS broth. Pada penelitian pendahuluan didapatkan OD P.
aeruginosa pada media campuran air tebu dan limbah cair tempe yang paling
tinggi pada kelompok perlakuan K5 dengan perbandingan persentase 60% air
tebu:40% limbah cair tempe. Pada penelitian inti didapatkan OD P. aeruginosa
pada media modifikasi MRS broth yang paling tinggi pada kelompok perlakuan
K2 dengan perbandingan persentase 90% campuran air tebu dan limbah cair
tempe:10% MRS broth. Data kemudian dianalisis dengan uji T 2 sampel
independen. Hasil analisis dengan uji T 2 sampel independen menunjukkan bahwa
rata-rata jumlah koloni yang tumbuh pada media modifikasi berbahan dasar
campuran air tebu dan limbah cair tempe dengan berbagai perbandingann, dan
rata-rata jumlah koloni yang tumbuh pada MRS broth memiliki perbedaan yang
signifikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa air tebu dan limbah cair tempe
mengandung senyawa-senyawa yang dibutuhkan L. casei, seperti karbohidrat,
protein, dan mineral untuk tumbuh. Persentase campuran air tebu dan limbah cair
tempe yang lebih besar dibandingkan dengan MRS broth disebabkan oleh
tersedianya stimulating factor seperti asam amino, vitamin, dan mineral pada
bahan modifikasi tersebut dan stimulating factor tersebut tidak terdapat pada MRS
broth. MRS broth yang merupakan media standar pada formula tersebut dengan
persentase sebesar 10%, melengkapi kebutuhan mineral-mineral lain yang tidak
tersedia baik pada air tebu maupun limbah cair tempe, seperti sodium acetate dan persentase sebesar 10%, melengkapi kebutuhan mineral-mineral lain yang tidak
tersedia baik pada air tebu maupun limbah cair tempe, seperti sodium acetate dan
MgSO47HO2
Collections
- UT-Faculty of Law [6214]