Show simple item record

dc.contributor.authorArif Firdaus
dc.date.accessioned2014-01-29T17:29:08Z
dc.date.available2014-01-29T17:29:08Z
dc.date.issued2014-01-29
dc.identifier.nimNIM031610101012
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/27265
dc.description.abstractDesa Kemiri Kecamatan Panti Kabupaten Jember pernah mengalami musibah banjir bandang, sehingga menyebabkan bertambah buruknya kondisi sosial ekonomi, kebersihan dan sanitasi lingkungan, serta penyebaran penyakit di desa tersebut. Anak usia sekolah merupakan frekuensi terbanyak yang menderita cacingan yang dapat menyebabkan gangguan gizi, anemia, dan gangguan pertumbuhan yang akhirnya akan berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan seorang anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi telur cacing usus yang dapat ditemukan melalui pemeriksaan tinja pada Siswa SDN Kemiri 3 Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tingkat infeksi cacing usus melalui pemeriksaan tinja sehingga bisa menjadi acuan untuk tindak lanjut dan penelitian lebih lanjut. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian berjumlah 60 siswa terdiri dari 30 siswa laki-laki dan 30 siswa perempuan yang diperoleh dengan Stratified Random Sampling. Sample diambil dari tinja siswa. Tinja yang tidak langsung diperiksa diberi formalin 10% untuk mencegah telur rusak atau menetas menjadi larva. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan laboratoris yaitu dengan cara langsung, jika cara langsung tidak ditemukan maka dilanjutkan dengan cara tidak langsung (cara apung). Hasil penelitian menemukan tiga jenis telur cacing usus yaitu telur Ascaris lumbricoides, telur Enterobius vermicularis dan telur cacing tambang. Dari 60 sampel terdapat 29 sampel (48,33%) positif mengandung telur cacing usus. Telur Ascaris lumbricoides dengan prosentase tertinggi (68,96%), Enterobius vermicularis (34,48%), dan cacing tambang (17,24,%), jumlah infeksi tersebut tanpa membedakan infeksi tunggal atau campuran. Infeksi campuran yang ditemukan yaitu Ascaris lumbricoides dengan Enterobius vermicularis (83,33%) sedangkan infeksi campuran lain Ascaris lumbricoides dengan cacing tambang (16,67%). Berdasarkan jenis kelamin tingkat infeksi cacing usus pada siswa laki-laki lebih besar yaitu 58,62% dibanding siswa perempuan 41,38%. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa perlu ditingkatkannya status kesehatan kelompok usia tersebut pada khususnya dan masyarakat desa Kemiri pada umumnya, setelah setahun lalu tertimpa musibah banjir bandang.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries031610101012;
dc.subjectTingkat infeksi, Ascaris lumbricoides, Enterobius vermicularis, cacing tambang.en_US
dc.titleIDENTIFIKASI TELUR CACING USUS MELALUI PEMERIKSAAN TINJA PADA SISWA SDN KEMIRI 3 DESA KEMIRI KECAMATAN PANTI KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record