HUBUNGAN ANTARA KONDISI PSIKOLOGIS DENGAN HASIL BELAJAR (KAJIAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELOMPOK BELAJAR PAKET B RUKUN SENTOSA KABUPATEN LAMONGAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012-2013)
Abstract
Pada hakikatnya, belajar adalah perubahan tingkah laku siswa setelah ia
menerima dan menguasai informasi dari pengalaman belajar yang ditunjukkan berupa
nilai atau angka. Hasil yang diperoleh oleh warga belajar akan berbeda-beda, karena
banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah kondisi psikologis yang
merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Kondisi
psikologis adalah hal-hal yang berkenaan dengan psikologi yang bersifat kejiwaan.
Jiwa seseorang yang tertekan, yang selalu dalam keadaan takut akan kegagalan tidak
dapat belajar efektif. Tujuan penelitian untuk mengetahui signifikan atau tidaknya
Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Semester
Genap Tahun Pelajaran 2012-2013.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan jumlah
responden 26 warga belajar yang diambil dengan menggunakan metode populasi.
Sesuai dengan judul, lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah di
program Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Desa Centini Kabupaten
Lamongan. Sumber datanya adalah warga belajar kelas IX Kelompok Belajar Paket B
Rukun Sentosa. Metode pengambilan data menggunakan dan dokumentasi. Dengan
desain penelitian kuantitatif. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan
software SPSS (Statistical Program for Social Science) v.15 for windows dengan
teknik korelasi Tata Jenjang (Rank Difference Correlation).
viii
ix
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa terdapat hubungan antara
kondisi psikologis dengan hasil belajar warga belajar dengan rincian, antara perhatian
belajar dengan hasil belajar terdapat tingkat korelasi rendah yaitu sebesar 0,395,
antara minat belajar dengan hasil belajar terdapat tingkat korelasi sedang yaitu
sebesar 0,435, sedangkan antara kesiapan belajar dengan hasil belajar terdapat tingkat
korelasi rendah yaitu sebesar 0,399. Ditemukan pula bahwa alat pembelajaran
(prasarana) dari tutor yang menarik dapat menumbuhkan minat warga belajar untuk
mengikuti dengan seksama dalam proses pembelajaran serta sebagian besar warga
belajar cenderung pada prinsip pedagogi yang menyatakan bahwa pengalaman dan
ketertarikan peserta didik tidak besar nilainya sehingga yang dijadikan sebagai
sumber belajar yang bermanfaat bagi dirinya adalah seperti guru, tutor dan
sebagainya.
Untuk menjawab rumusan masalah, maka diketahui bahwa korelasi antara
kondisi psikologis dengan hasil belajar diperoleh nilai Rhohitung sebesar 0,464. Nilai
ini lebih besar daripada Rhotabel untuk N=26 dengan tingkat kepercayaan 95%
sebesar 0,392, artinya hipotesis alternatif diterima dan hipotesisnol ditolak. tahun
pelajaran 2012-2013 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara kondisi psikologis dengan hasil belajar pada mata pelajaran
bahasa Indonesia warga belajar kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa
Kabupaten Lamongan semester genap tahun pelajaran 2012-2013. Dari hasil
penelitian di atas terlihat bahwa yang memiliki pengaruh paling besar terhadap hasil
belajar adalah minat belajar. Disarankan bagi warga belajar selain aspek minat juga
harus dibangkitkan sehingga dalam proses pembelajaran lebih maksimal.