dc.description.abstract | Penerapan teori belajar Bruner pada pembelajaran kooperatif dapat membuat
siswa aktif dalam pembelajaran karena siswa diberi kesempatan untuk memanipulasi
objek yang dekat dengan keseharian mereka sehingga penemuan konsep dialami
sendiri oleh siswa berdasarkan pengetahuan awal
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah penerapan teori belajar
Bruner pada pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar pokok bahasan pecahan siswa melalui
penerapan teori belajar Bruner pada pembelajaran kooperatif, dan bagaimanakah
peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan pecahan setelah penerapan teori
belajar Bruner dalam pembelajaran kooperatif.
Adapun tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan teori belajar
Bruner dalam kegiatan pembelajaran kooperatif pokok bahasan pecahan yang dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, meningkatkan aktivitas belajar pokok
bahasan pecahan siswa melalui penerapan teori belajar Bruner pada pembelajaran
kooperatif, dan meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan pecahan
melalui penerapan teori belajar Bruner dalam pembelajaran kooperatif.
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gebang 01 Jember pada semester
genap. Subjek penelitian yang diambil yaitu seluruh siswa kelas III SD NegeriGebang 01 Jember tahun ajaran 2010/2011. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode tes, metode wawancara, dan metode dokumentasi, sedangkan data yang
dikumpulkan adalah berupa aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran, hasil tes,
hasil wawancara, dan dokumen-dokumen lainnya yang mendukung penelitian.
Dalam pembelajaran dengan menerapkan teori belajar Bruner pada
pembelajaran kooperatif untuk menemukan konsep pecahan terlihat adanya
peningkatan aktivitas belajar siswa dari yang hanya mencapai 29,8% pada observasi
awal, meningkat menjadi 81,3% pada siklus 1. Persentase aktivitas siswa ini naik
mengalami peningkatan menjadi 93,6% pada siklus 2 seiring dengan perbaikan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Demikian juga dengan hasil belajar siswa
yang ditunjukkan dengan peningkatan hasil tes akhir pada siklus 1 dan siklus 2. Pada
siklus 1 kegiatan tes akhir ketuntasan klasikal yaitu sebesar 73,37% dan pada siklus 2
kegiatan tes akhir ketuntasan belajar siswa secara klasikal yaitu sebesar 80,33%.
Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa siklus 1 dan siklus 2 mengalami suatu
peningkatan sebesar 6,96%. Pada siklus 1 ketuntasan belajar siswa secara klasikal
belum tercapai maka pembelajaran dilanjutkan pada siklus 2. Setelah siklus 2
dilaksanakan, ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah mencapai minimal 75%
sehingga penelitian hanya dilakukan sebanyak 2 siklus.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan teori belajar Bruner pada
pembelajaran kooperatif untuk menemukan konsep pecahan berjalan dengan baik dan
mendapat respon positif dari siswa maupun guru matematika kelas III SD Negeri
Gebang 01 Jember. Pembelajaran dengan menerapkan teori Bruner pada
pembelajaran kooperatif juga dapat membuat siswa aktif dan antusias dalam
pembelajaran. Aktivitas siswa dalam pembelajaran sangat meningkat dan
mencerminkan teori Bruner pada pembelajaran kooperatif. Persentase hasil belajar
siswa secara klasikal dengan penerapan teori Bruner pada pembelajaran kooperatif
juga mengalami peningkatan dari ulangan harian dan tes akhir yaitu dari yang hanya
sebesar 42,6% menjadi 80,33%. | en_US |