EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR DALAM UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN (Studi Kasus Di Desa Blitok, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo)
Abstract
Beberapa sebab dan alasan kemiskinan Desa Pantai ialah kurangnya
komunikasi yang teratur, kurang modal, dan kurang peralatan mutakhir.
Kemiskinan dan tekanan-tekanan sosial-ekonomi yang dihadapi oleh rumah
tangga nelayan berakar pada faktor-faktor kompleks yang saling terkait. Kesulitan
memenuhi kebutuhan modal lebih dirasakan oleh nelayan-nelayan kecil yang
kerena berbagai keterbatasannya tidak memiliki akses kepada sumber-sumber
modal yang tersedia. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
(PEMP) menjadi program unggulan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat pesisir melalui pemberdayan masyarakat dan pendayagunaan
sumberdaya pesisir dan laut secara optimal dan berkelanjutan.
Penelitian ini ditujukan untuk melihat keberhasilan pelaksanaan Program
PEMP di Desa Blitok, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo.
Penelitian ini dilakukan secara sengaja (Purposive Method), yaitu di Desa
Blitok, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo. Metode penelitian adalah
metode diskriptif dan analitik. Metode pengambilan contoh adalah metode
Stratified Random Sampling berdasarkan bidang usaha atau KMP penerima Dana
Ekonomi Produktif (DEP) PEMP. Data yang digunakan adalah data primer dan
data sekunder. Alat analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif,
komparatif, Uji beda dan Persentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa KMP Mina Melati, Mina Sumber
Makmur dan Mina Barokah Laut sesuai dalam menerima DEP PEMP dan
menggunakannya sesuai dengan proposal yang diajukan.
Kemudian dari analisis uji beda, yang KMP Mina Agro Lestari berbeda
secara nyata rata-rata pendapatan sebelum dan sesudah menerima DEP PEMP.
Namun Pendapatan sesudah PEMP lebih rendah daripada sebelum PEMP.
Sedangkan untuk KMP Mina Barokah Laut dan Mina Sumber Makmur rata-rata
pendapatan sebelum dan sesudah PEMP tidak berbeda secara nyata dan rata-rata
pendapatan sesudah PEMP lebih kecil daripada sebelum PEMP. Lain halnya
dengan KMP Mina Melati, walaupun dari uji beda menunjukkan rata-rata
pendapatan sebelum dan sesudah PEMP tidak berbeda secara nyata, namun ratarata
pendapatan
sesudah
PEMP
lebih
besar
daripada
sebelum
PEMP.
Penyaluran dan penggunaan DEP PEMP berhasil, namun pada
pengembalian DEP PEMP tidak berhasil. Hal ini disebabkan kondisi alam yang
kurang mendukung, konflik yang terjadi pada lembaga dan kurangnya monitoring
dalam proses pengembalian DEP PEMP.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]