dc.contributor.author | Dilyana Timoryani | |
dc.date.accessioned | 2014-01-29T00:36:24Z | |
dc.date.available | 2014-01-29T00:36:24Z | |
dc.date.issued | 2014-01-29 | |
dc.identifier.nim | NIM021510301032 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/26848 | |
dc.description.abstract | Tingkat produktivitas tanah dipengaruhi oleh faktor alam dan pengelolaannya
oleh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan Indeks Produktivitas
Tanah di berbagai penggunaan lahan pada Sub-sub DAS Jompo Jember.
Pengambilan contoh tanah dilakukan pada 12 SPT lokasi yang berbeda. Contoh
tanah diambil pada tiap-tiap profil untuk setiap SPT pada kedalaman 0-60 cm.
Setiap kedalaman 10 cm, diambil dua jenis contoh tanah yaitu contoh tanah
terusik dan dan tidak terusik. Contoh tanah terusik digunakan untuk penentuan,
tekstur dan pH tanah. Contoh tanah tidak terusik digunakan untuk penentuan berat
volume tanah dan pF. Dalam penelitian ini indeks produktivitas tanah dihitung
menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Pierce et al., 1984 (dalam
Rahayu,
2005). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai indeks produktivitas tanah di
daerah penelitian termasuk sedang sampai tinggi dengan nilai 0,48 sampai 0,70.
Terdapat korelasi positif antara indeks produktivitas tanah dengan nilai
kecukupan kapasitas air tersedia, kecukupan berat volume tanah dan kecukupan
pH tanah. Tingkat erosi berat berpengaruh menurunkan indeks produktivitas
tanah, sedangkan erosi ringan sampai sedang tidak mempengaruhi indeks
produktivitas tanah. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.relation.ispartofseries | 021510301032; | |
dc.subject | INDEKS PRODUKTIVITAS TANAH | en_US |
dc.title | Kota Batu merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang dikenal sebagai daerah tujuan wisata yang bernuansa alam pegunungan baik ditingkat regional maupun internasional. Sebelum berstatus sebagai Pemerintah Kota (Pemkot), Kota Batu merupakan salah satu bagian kecamatan dalam wilayah Kabupaten Malang dan tahun 1993 ditingkatkan statusnya menjadi Kota Administratif (Kotatif). Kemajuankemajuan Kotatif Batu yang terus meningkat setiap tahun telah mengindikasikan Kotatif Batu seperti daerah perkotaan. Di Kotatif Batu telah terdapat sarana dan prasarana perkotaan seperti PDAM, PLN, jalan raya, telekomunikasi, hotel berbintang, villa, bank, pasar dan swalayan, terminal, sarana kesehatan, kantor administrasi pemerintahan, fasilitas pendidikan dan sebagainya. Perkembangan pesat Kotatif Batu membuat Bupati Malang, Abdul Hamid, memunculkan gagasan untuk meningkatkan status Kotatif Batu menjadi Pemkot. Namun sampai tahun 1999 pembentukan Pemkot Batu belum terealisasi. Berlakunya UU Nomor 22 Tahun 1999 juga berdampak bagi usaha peningkatan status Kotatif Batu karena sebagian besar masyarakat Kotatif Batu meninginkan berubahnya status Kotatif Batu menjadi Pemkot. | en_US |
dc.type | Other | en_US |