dc.description.abstract | Perkebunan pada hakekatnya merupakan agroindustri yang menjembatani
pertanian dengan industri dan perdagangan internasional, karena itu diandalkan
sebagai sumber pendapatan devisa non-migas. Kopi merupakan salah satu
komoditas perkebunan yang merupakan komoditas ekspor dan memiliki peranan
penting bagi perekonomian Indonesia. Areal perkebunan kopi yang terluas di
Kabupaten Jember adalah di Kecamatan Silo yaitu sebesar 2.173,73 ha. Desa
Garahan merupakan salah satu desa di Kecamatan Silo Kabupaten Jember yang
banyak mengusahakan komoditas kopi rakyat. Daerah ini memiliki potensi untuk
berkembang menjadi daerah penghasil komoditas kopi terbesar di Kabupaten
Jember.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) tingkat pendapatan per
hektar pada usahatani kopi rakyat di Desa Garahan, (2) efisiensi penggunaan
biaya produksi pada usahatani kopi rakyat di Desa Garahan, (3) untuk mengetahui
besarnya kontribusi kopi rakyat di Desa Garahan terhadap pendapatan total
keluarga petani kopi rakyat. Lokasi penelitian dilakukan secara sengaja
(Purposive), yaitu di Desa Garahan Kecamatan Silo Kabupaten Jember, dan
metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan analitis. Metode
pengambilan contoh adalah metode Simple Random Sample, berdasarkan jumlah
populasi sebanyak 250 petani kopi rakyat di Desa Garahan maka ditarik sampel
sebanyak 10 persen dari jumlah populasi tersebut, yaitu sebanyak 30 petani kopi
rakyat. Data yang diperlukan adalah data primer dan data sekunder. Analisis data
yang digunakan adalah Analisis Pendapatan, R/C Ratio, dan Analisis Kontribusi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) usahatani kopi rakyat di Desa
Garahan Kecamatan Silo Kabupaten Jember menguntungkan petani. Hal ini dapat
diketahui dari rata-rata besarnya pendapatan yang diterima petani adalah sebesar
Rp 2.845.216,94/ha/tahun, (2) penggunaan biaya produksi yang dikeluarkan oleh
para petani kopi rakyat adalah efisien, ditunjukkan dengan nilai rata-rata R/C ratio
lebih besar dari satu, yaitu 2,08 dan (3) kontribusi usahatani kopi rakyat terhadap
pendapatan total keluarga petani kopi rakyat adalah rendah, yaitu sebesar 35,24%.
Oleh karena itu, hendaknya para petani dalam pengolahan hasil melakukan
pengolahan basah agar diperoleh mutu kopi yang bagus dan harga jual yang
tinggi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan kopi dan penggunaan biaya
lebih efisien, dengan demikian kontribusi pendapatan usahatani kopi rakyat
terhadap pendapatan total keluarga dapat meningkat. | en_US |