PENGARUH PEMBERIAN JUS JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L) PADA GAMBARAN HISTOPATOLOGI PARU MENCIT (Mus musculus) JANTAN GALUR BALB-C YANG DIPAPAR ASAP ROKOK KRETEK
Abstract
Angka kematian akibat asap rokok mencapai 5,4 juta/tahun dan dapat
meningkat sampai 8 juta/tahun dengan jumlah perokok mencapai 1,3 miliar orang
pada tahun 2030 dan 70% di antaranya terjadi di negara-negara berkembang (World
Health Organization, 2008). Sebagian besar penelitian epidemiologi terhadap efek
merokok terbukti bahwa merokok telah meningkatkan risiko kanker paru (Barnoya
dan Glantz, 2005). Penyakit tersebut berkaitan dengan meningkatnya stres oksidatif
dan berkurangnya antioksidan endogen akibat racun tembakau yang diisap oleh
perokok. Oleh karena itu, tubuh perokok memerlukan antioksidan eksogen untuk
menangkal radikal bebas (Edyson, 2005).
Buah jambu biji merah memiliki potensi di bidang medis sebagai sumber
senyawa antioksidan eksogen karena mengandung vitamin C, vitamin E, β-karoten,
seng dan selenium (Fonnie, 2007). Dalam penelitian secara in vitro dibuktikan bahwa
jus buah jambu biji memiliki aktivitas antiradikal dengan nilai IC50 sebesar 380,74
μg/ml (Pribadi, 2009).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah jus jambu biji merah
(Psidium guajava L.) memiliki kemampuan mencegah kerusakan paru mencit jantan
galur Balb-C yang dipapar asap rokok kretek. Dan untuk mengetahui manakah dari
ketiga dosis 0,5 ml/hari, 1,0 ml/hari, 2,0 ml/hari jus buah jambu biji merah (Psidium
guajava L.) yang memiliki aktivitas paling kuat dalam mencegah kerusakan paru
mencit jantan galur Balb-C yang dipapar asap rokok.
Asap rokok, vitamin C dan jus jambu biji merah diberikan kepada mencit
sesuai kelompok perlakuan selama 35 hari. Pada hari ke-36 mencit dikorbankan dan
viii
diambil jaringan parunya untuk dibuat preparat histologi paru. Gambaran
histopatologi paru mencit diperiksa dan dilakukan analisis data.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa jus jambu biji
merah memiliki kemampuan dalam mencegah tingkat keparahan kerusakan jaringan
paru. Dosis jus jambu biji 0,5 ml/hari memiliki aktivitas paling kuat, kemudian
menurun pada dosis 1,0 ml/hari, dan semakin menurun pada dosis 2,0 ml/hari. Bila
dipersentasekan kemampuan jus jambu biji dalam mencegah kerusakan paru pada
dosis 0,5 ml/hari, 1,0 ml/hari dan 2,0 ml/hari masing-masing adalah 75% (pada 4
mencit), 60% (pada 5 mencit), dan 40% (pada 5 mencit).
Jus jambu biji merah (Psidium guajava L.) dapat mencegah kerusakan sel paru
mencit jantan galur Balb-C yang dipapar asap rokok kretek. Dosis 0,5 ml/hari
memiliki aktivitas paling kuat dalam mencegah kerusakan paru mencit jantan galur
Balb-C yang dipapar asap rokok kretek yaitu sebesar 75% (pada 4 mencit).
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1490]