Show simple item record

dc.contributor.authorRita Sugiarti
dc.date.accessioned2014-01-28T22:28:52Z
dc.date.available2014-01-28T22:28:52Z
dc.date.issued2014-01-28
dc.identifier.nimNIM040210102285
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/26631
dc.description.abstractKompas (Kamis, 24 April 2008) memberitakan, bahwa dalam ujian nasional tahun ini mayoritas siswa SMA mendapatkan nilai fisika yang rendah. Rendahnya nilai mata pelajaran fisika ini disebabkan oleh banyak faktor, baik faktor pengajar, fasilitas, kreativitas maupun sasaran yang ditetapkan dalam pengajaran fisika itu sendiri. Pengajar berperan penting dalam pelaksanaan pembelajaran, salah satunya mampu menggunakan model pembelajaran yang tepat. Model Synectics merupakan pola belajar dan mengajar yang dirancang untuk mengembangkan kreativitas. Kreativitas hanya muncul bila seseorang terbiasa dengan aktivitas. Orang yang tingkat kreativitasnya tinggi umumnya tingkat aktivitasnya pun tinggi, dengan kata lain orang kreatif juga aktif. Oleh karena itu, Model Synectics cocok untuk menciptakan kondisi yang mendorong timbulnya cara belajar aktif sekaligus kreatif dan tepat digunakan dalam pembelajaran fisika. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) adakah perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model Synectics dengan model konvensional dalam pembelajaran fisika di SMAN Ambulu ?; (2) seberapa besar tingkat aktivitas belajar fisika siswa yang menggunakan model Synectics dalam pembelajaran fisika di SMAN Ambulu ?. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengkaji perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model Synectics dengan model konvensional dalam pembelajaran fisika di SMAN Ambulu; (2) mengkaji tingkat aktivitas belajar fisika siswa yang menggunakan model Synectics dalam pembelajaran fisika di SMAN Ambulu. Sedangkan manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain: (1) bagi siswa, dengan menggunakan model synectics dalam pembelajaran fisika diharapkan siswa lebih aktif dan hasil belajarnya meningkat; (2) bagi guru fisika, memberikan alternatif dalam memilih model pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa; (3) bagi lembaga pendidikan dan sekolah yang terkait, diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi peningkatan mutu pendidikan, khususnya perbaikan pembelajaran yang berorientasi pada output pendidikan; (4) bagi peneliti lain, diharapkan menjadi bahan pengembangan untuk penelitian lebih lanjut. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Ambulu Jember mulai 11April - 16 Mei 2009. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA. Metode penelitian yang digunakan adalah dokumentasi, tes, observasi dan wawancara. Analisis uji t-tes digunakan untuk menjawab permasalahan pertama dan permasalahan kedua menggunakan uji aktivitas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model Synectics dengan model konvensional dalam pembelajaran fisika di SMAN Ambulu; (2) penggunaan model Synectics dalam pembelajaran fisika di SMAN Ambulu dapat menghasilkan tingkat aktivitas siswa sebesar 93,72%, yaitu dalam kategori sangat aktif; dan (3) kreativitas berpikir analogi pada proses pembelajaran fisika dengan model Synectics menghasilkan aktivitas lebih tinggi sebesar 22, 34 % dibandingkan pembelajaran dengan model konvensional.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries040210102285;
dc.subjectMODEL SYNECTICS, FISIKAen_US
dc.titlePENGGUNAAN MODEL SYNECTICS DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN AMBULUen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record