PENGGUNAAN MODEL SYNECTICS DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN AMBULU
Abstract
Kompas (Kamis, 24 April 2008) memberitakan, bahwa dalam ujian nasional
tahun ini mayoritas siswa SMA mendapatkan nilai fisika yang rendah. Rendahnya
nilai mata pelajaran fisika ini disebabkan oleh banyak faktor, baik faktor pengajar,
fasilitas, kreativitas maupun sasaran yang ditetapkan dalam pengajaran fisika itu
sendiri. Pengajar berperan penting dalam pelaksanaan pembelajaran, salah satunya
mampu menggunakan model pembelajaran yang tepat. Model Synectics merupakan
pola belajar dan mengajar yang dirancang untuk mengembangkan kreativitas.
Kreativitas hanya muncul bila seseorang terbiasa dengan aktivitas. Orang yang
tingkat kreativitasnya tinggi umumnya tingkat aktivitasnya pun tinggi, dengan kata
lain orang kreatif juga aktif. Oleh karena itu, Model Synectics cocok untuk
menciptakan kondisi yang mendorong timbulnya cara belajar aktif sekaligus kreatif
dan tepat digunakan dalam pembelajaran fisika.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) adakah perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model Synectics
dengan model konvensional dalam pembelajaran fisika di SMAN Ambulu ?; (2)
seberapa besar tingkat aktivitas belajar fisika siswa yang menggunakan model
Synectics dalam pembelajaran fisika di SMAN Ambulu ?. Tujuan dari penelitian ini
adalah: (1) mengkaji perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa yang
menggunakan model Synectics dengan model konvensional dalam pembelajaran
fisika di SMAN Ambulu; (2) mengkaji tingkat aktivitas belajar fisika siswa yang
menggunakan model Synectics dalam pembelajaran fisika di SMAN Ambulu.
Sedangkan manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain: (1) bagi siswa, dengan menggunakan model synectics dalam pembelajaran fisika diharapkan siswa
lebih aktif dan hasil belajarnya meningkat; (2) bagi guru fisika, memberikan alternatif
dalam memilih model pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa; (3)
bagi lembaga pendidikan dan sekolah yang terkait, diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran bagi peningkatan mutu pendidikan, khususnya perbaikan
pembelajaran yang berorientasi pada output pendidikan; (4) bagi peneliti lain,
diharapkan menjadi bahan pengembangan untuk penelitian lebih lanjut.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Ambulu Jember mulai 11April -
16 Mei 2009. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA. Metode
penelitian yang digunakan adalah dokumentasi, tes, observasi dan wawancara.
Analisis uji t-tes digunakan untuk menjawab permasalahan pertama dan
permasalahan kedua menggunakan uji aktivitas.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) ada perbedaan yang signifikan
antara hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model Synectics dengan model
konvensional dalam pembelajaran fisika di SMAN Ambulu; (2) penggunaan model
Synectics dalam pembelajaran fisika di SMAN Ambulu dapat menghasilkan tingkat
aktivitas siswa sebesar 93,72%, yaitu dalam kategori sangat aktif; dan (3) kreativitas
berpikir analogi pada proses pembelajaran fisika dengan model Synectics
menghasilkan aktivitas lebih tinggi sebesar 22, 34 % dibandingkan pembelajaran
dengan model konvensional.