Show simple item record

dc.contributor.authorVina Yudhyani Ratna Pratiwi
dc.date.accessioned2014-01-28T22:27:52Z
dc.date.available2014-01-28T22:27:52Z
dc.date.issued2014-01-28
dc.identifier.nimNIM072210101024
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/26630
dc.description.abstractPiroksikam merupakan salah satu obat anti-inflamasi non steroid (NSAID) dan juga merupakan inhibitor non selektif siklooksigenase (COX) yang digunakan dalam mengobati penyakit rheumatoid arthritis dan osteoarthritis. Obat ini juga memiliki sifat analgesik dan antipiretik Penggunaan piroksikam secara topikal pada sediaan semipadat umumnya dibuat dengan kadar 0,5% dan 1%, digunakan tiga hingga empat kali sehari. Sediaan semipadat piroksikam dapat berupa gel, krim, maupun salep. Pada penelitian ini dipilih bentuk sediaan hidrogel yang banyak disukai karena tidak lengket ketika digunakan pada kulit dan mudah dicuci dengan air. Pada penggunaan piroksikam sebagai antiinflamasi dan analgetik, diharapkan piroksikam dapat segera terlepas dari pembawa sehingga dapat segera berpenetrasi masuk ke dalam kulit dan memberikan efek pada kulit yang mengalami kelainan. Pemilihan basis gel yang tepat sangat penting untuk mengoptimalkan laju pelepasan obat dari pembawa yang selanjutnya berpengaruh terhadap penetrasi dan efikasi obat. Basis gel yang umum digunakan adalah turunan selulosa seperti HPMC dan CMC Na dan karbopol. Pada penelitian ini dibuat tiga formula gel dengan tiga basis berbeda, yakni HPMC (formula I), karbopol (formula II), dan CMC Na (formula III) masing- masing dengan dengan kadar 3%. Pengujian terhadap gel yang dihasilkan meliputi evaluasi sediaan dan pengujian laju difusi. Evaluasi sediaan meliputi pengujian organoleptis, pH, viskositas, sifat alir, daya sebar, dan pengujian homogenitas bahan aktif dalam sediaan. Berdasarkan evaluasi sediaan yang telah dilakukan, formula I dan II telah memenuhi persyaratan seluruh pengujian, namun formula III tidak memenuhi syarat pH sediaan karena gel dari formula III memiliki pH melebihi rentang yang telah ditetapkan. Pengujian laju difusi ketiga formula dilakukan menggunakan Franz Diffusion Cell pada suhu 37 o C±0,5 o C dengan kecepatan putar 500 rpm. Pengujian ini dilakukan selama 8 jam menggunakan membran cellophane. Hasil pengambilan sampel pada menit-menit yang telah ditentukan kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang 353 nm menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil serapan yang diperoleh kemudian digunakan untuk menghitung laju difusi piroksikam (fluks). Hasil pengujian laju difusi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa laju difusi gel FI > FIII > FII dengan nilai fluks masing-masing adalah 1,451 µg/cm 2 .menit, 1,202 µg/cm 2 .menit, dan 0,833 µg/cm ix 2 .menit. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa laju difusi terbesar dihasilkan oleh gel dengan basis HPMC 3%, sedangkan laju difusi terkecil dihasilkan pada formulasi gel menggunakan karbopol 3%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072210101024;
dc.subjectPERBANDINGAN LAJU PELEPASAN PIROKSIKAM DARI BASIS HIDROKSIPROPILMETILSELULOSAen_US
dc.titlePERBANDINGAN LAJU PELEPASAN PIROKSIKAM DARI BASIS HIDROKSIPROPILMETILSELULOSA, KARBOPOL, DAN KARBOKSIMETILSELULOSA NATRIUMen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record