PENGARUH JUMLAH BARIS KACANG - KACANGAN TERHADAP HAMA TANAMAN JAGUNG DAN TANAMAN KACANG-KACANGAN
Abstract
Salah satu penyebab munculnya hama ternyata dapat dikaitkan dengan
adanya sistem pertanaman yang bersifat monokultur karena pada sistem
monokultur komunitas biotisnya sederhana karena ditanamnya satu jenis tanaman
tertentu dalam waktu yang lama dan pada daerah yang luas. Ekosistem yang
demikian kurang stabil sehingga memberikan lingkungan yang sesuai bagi
peningkatan populasi hama secara eksplosif (Pimentel, 1972). Untuk itu
diperlukan suatu alternatif pengendalian yang efektif dalam menekan
perkembangan hama.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lempeni, Kabupaten Lumajang, dengan
tujuan untuk mengetahui manfaat tanaman sela dan pengaruhnya terhadap hama
dipertanaman jagung dan tanaman kacang-kacangan dengan sistem tanam
tumpangsari. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi, dengan
tanaman sela sebagai perlakuan petak utama terdiri dari tiga taraf (Kacang hijau,
Kacang tanah, Kedelai), dan perlakuan jumlah baris kacang-kacangan sebagai
anak petak (1 Baris, 2 Baris, 3 baris kacang-kacangan diantara dua baris tanaman
jagung dan Kontrol). Masing-masing perlakuan diulang tiga kali.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada populasi Heliothis armigera
tertinggi pada umur 60 hst yaitu perlakuan ktb4 dengan nilai rata-rata 4.00 ekor
dan terendah perlakuan khb1 dengan nilai rata-rata 2.67 ekor. Intensitas serangan
pada perlakuan jumlah baris tanam 3 baris memberikan pengaruh yang nyata
terhadap tingkat kerusakan pada tanaman jagung, yaitu pada serangan A. exigua
dengan rata-rata 16.84 %, O. chinensis dengan rata-rata 12.06 %, serangan
penggulung daun dengan rata-rata 7.63 % dan O. furnacalis dengan rata-rata
53.33 %. Namun dengan hasil tingkat kerusakan tersebut tidak menyebabkan
tanaman jagung mati.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]