STUDI BIOLOGI Tribolium castaneum Herbst. PADA BEBERAPA JENIS TEPUNG DAN TINGKAT KERUSAKANNYA
Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang mengandalkan sektor
pertanian sebagai sektor utama dalam menopang perekonomiannya.
Perkembangan harga yang tidak kompetitif terhadap produk-produk pertanian di
saat sekarang ini, bukanlah merupakan indikator bahwa sektor ini memiliki masa
depan yang baik. Industri berbasis tepung merupakan salah satu agroindustri yang
memiliki peluang berkembang di masa yang akan datang. Peningkatan hasil
industri tepung dengan kualitas dan kuantitas yang optimal perlu diikuti oleh
penanganan pasca industri yang baik, agar laju kerusakan dapat ditekan. Salah
satu kegiatan pasca industri adalah penyimpanan. Selama penyimpanan hasil
produksi tepung dapat mengalami penyusutan atau kerusakan baik kualitas
maupun kuantitas. Salah satu penyebab kerusakan media simpanan ialah serangga
hama Tribolium castaneum.
T. castaneum memiliki kemampuan untuk berkembang biak sangat tinggi.
Pengendalian yang paling efektif adalah dengan sanitasi dan pengemasan, tetapi
masih diperlukan alternatif pengendalian yang lain. Kebutuhan tindakan
pengendalian perlu ditunjang dengan pengetahuan biologi hama, preferensi hama
terhadap media dan perubahan tepung akibat infestasi hama. Penelitian ini
bertujuan untuk mempelajari biologi T. castaneum serta kerusakan yang
ditimbulkan pada beberapa jenis tepung .
Penelitian dilakukan untuk mengamati biologi dan morfologi hama dari
fase telur, larva, pupa dan imago. Uji preferensi dengan metode Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan lima jenis tepung dan lima ulangan. Uji preferensi
mengamati kecenderungan hama untuk memilih media tepung yang disediakan
pada perlakuan uji pilih dan uji paksa. Uji organoleptik mengamati perubahan
warna dan aroma dari tepung setelah tepung diinfestasi dengan T. castaneum
setelah dua bulan pengamatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, perkembangan biologi dan
morfologi T. castaneum hampir sama selama 5-6 minggu, dengan rata-rata
ukuran morfologi telur panjang 0,40-0,41 mm lebar 0,20-0,22 mm, larva instar
enam 5-5,5 mm lebar 0,3-0,5 mm, panjang pupa 3,54-0,79 mm lebar 0,77-0,79
mm, imago panjang 3,94-4,03 mm lebar 0,98-1,03 mm.
Pengaruh preferensi dari uji pilih dan uji paksa menunjukkan hal sama
bahwa media terigu lebih disukai T. castaneum dibanding tepung tapioka, garut,
maizena dan ikan. Terigu, tapioka, tepung garut, maizena dan tepung ikan
mengalami perubahan warna dan aroma setelah infestasi T. castaneum akibat
reaksi akumulasi dari bahan dan senyawa yang dikeluarkan T. castaneum.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]