PENGARUH KONSENTRASI DAN WAKTU APLIKASI EKSTRAK KULIT BUAH MAHONI (Swietenia macrophylla King.) TERHADAP HAMA Aphis gossypii Glov. PADA TANAMAN CABE MERAH (Capsicum annum L.)
Abstract
Serangan hama A. gossypii dapat menghambat pertumbuhan budidaya
cabe merah. Untuk itu perlu dicari cara pengendalian yang tepat dan aman.
Pestisida nabati yaitu ekstrak kulit buah mahoni berpotensi untuk mengendalikan
hama tersebut.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
konsentrasi dan waktu aplikasi ekstrak kulit buah mahoni terhadap hama A.
gossypii pada tanaman cabe merah.
Penelitian dilaksanakan di rumah kaca jurusan Hama dan Penyakit
Tumbuhan Universitas Jember. Penelitian disusun dengan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor konsentrasi (A) yang
terdiri dari 5 aras yaitu kontrol (0%), A1 (10%), A2 (20%), A3 (25%), A4 (30%)
dan faktor waktu aplikasi (B) yang terdiri dari 3 aras yaitu pagi, siang serta sore
hari. Parameter pengamatan meliputi mortalitas imago A. gossypii dan jumlah
kelahiran anakan baru A. gossypii, gejala tanaman cabe merah yang terserang
hama tersebut dan gejala kematian A. gossypii akibat penyemprotan ekstak kulit
buah mahoni. Pengamatan dilakukan 6, 12, 18, 24 dan 48 jam setelah aplikasi dari
masing-masing perlakuan.
Hasil pengamatan 48 jam menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi
menyebabkan mortalitas semakin besar serta jumlah anakan semakin menurun.
Waktu aplikasi ekstrak kulit buah mahoni pengamatan 48 jam menunjukkan
bahwa sore hari berbeda dengan siang hari sedang siang hari dengan pagi hari
tidak berbeda nyata, serta anakan tidak berbeda nyata. Gejala tanaman cabe merah
yang terserang A. gossypii adalah pertumbuhannya terhambat, daunnya menjadi
keriting, tanaman tumbuh kerdil dan akhirnya dapat mati. Gejala kematian A.
gossypii akibat pengaruh ekstrak kulit buah mahoni menunjukkan bahwa serangga
tersebut melekat erat pada daun atau kaki belakang terangkat dan menggantung.
Selain itu perubahan warna juga terjadi dari hijau kekuningan menjadi gelap
(coklat kehitaman), rusak, agak lembek dan mati.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]