dc.description.abstract | Tanaman kedelai merupakan salah satu komoditas pertanian yang
memiliki peran cukup penting dalam perekonomian Indonesia. Namun, produksi
dalam negeri masih lebih rendah dibandingkan dengan negara lain. Mengingat
masih rendahnya produktivitas tersebut, maka perbaikan varietas melalui
pemuliaan tanaman sangat diperlukan. Syarat utama berhasilnya pemuliaan
tanaman kedelai adalah tersedianya keragaman genetik pada populasi kedelai.
Adanya keragaman genetik pada kedelai akan menunjukkan penampilan tertentu
pada masing-masing lingkungan tumbuh.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keragaman genotipe pada
delapan genotipe kedelai, pengaruh lingkungan (MK-1 dan MK-2) yang beragam
terhadap keragaman genetik delapan genotipe kedelai, interaksi delapan genotipe
kedelai dengan lingkungan dan nilai heritabilitas delapan genotipe kedelai.
Penelitian dilaksanakan pada April 2006 sampai dengan Juli 2006 (MK-2) dan
Februari 2007 sampai dengan Mei 2007 (MK-1) di lahan Politeknik Negeri
Jember. Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah delapan genotipe
kedelai, yakni Unej-1, Unej-2, Burangrang, Panderman, Lokon, Argopuro,
Gumitir dan Galunggung. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok
dengan perlakuan delapan genotipe kedelai dan masing-masing diulang tiga kali.
Analisis dilakukan dengan Uji F, analisis gabungan, uji Duncan dan pendugaan
heritabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kedelai yang diamati memiliki
keragaman genetik yang luas dimana nilai tertinggi keragaman genotipe terjadi
pada berat biji per tanaman, (2) pengaruh lingkungan MK-1 dan MK-2 terjadi
pada sifat jumlah polong hampa, (3) interaksi antara genotipe dan lingkungan
(MK-1 dan MK-2) terjadi pada sifat berat 100 biji dan umur matang panen, dan
(4) nilai heritabilitas untuk semua sifat yang diamati cukup tinggi, kecuali untuk
komponen jumlah polong hampa. Keragaman genetik pada delapan genotipe
kedelai diduga karena pengaruh perbedaan latar belakang genetik tetua yang luas
sehingga berpengaruh langsung terhadap besarnya ragam genetik. Tanaman kedelai merupakan salah satu komoditas pertanian yang
memiliki peran cukup penting dalam perekonomian Indonesia. Namun, produksi
dalam negeri masih lebih rendah dibandingkan dengan negara lain. Mengingat
masih rendahnya produktivitas tersebut, maka perbaikan varietas melalui
pemuliaan tanaman sangat diperlukan. Syarat utama berhasilnya pemuliaan
tanaman kedelai adalah tersedianya keragaman genetik pada populasi kedelai.
Adanya keragaman genetik pada kedelai akan menunjukkan penampilan tertentu
pada masing-masing lingkungan tumbuh.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keragaman genotipe pada
delapan genotipe kedelai, pengaruh lingkungan (MK-1 dan MK-2) yang beragam
terhadap keragaman genetik delapan genotipe kedelai, interaksi delapan genotipe
kedelai dengan lingkungan dan nilai heritabilitas delapan genotipe kedelai.
Penelitian dilaksanakan pada April 2006 sampai dengan Juli 2006 (MK-2) dan
Februari 2007 sampai dengan Mei 2007 (MK-1) di lahan Politeknik Negeri
Jember. Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah delapan genotipe
kedelai, yakni Unej-1, Unej-2, Burangrang, Panderman, Lokon, Argopuro,
Gumitir dan Galunggung. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok
dengan perlakuan delapan genotipe kedelai dan masing-masing diulang tiga kali.
Analisis dilakukan dengan Uji F, analisis gabungan, uji Duncan dan pendugaan
heritabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kedelai yang diamati memiliki
keragaman genetik yang luas dimana nilai tertinggi keragaman genotipe terjadi
pada berat biji per tanaman, (2) pengaruh lingkungan MK-1 dan MK-2 terjadi
pada sifat jumlah polong hampa, (3) interaksi antara genotipe dan lingkungan
(MK-1 dan MK-2) terjadi pada sifat berat 100 biji dan umur matang panen, dan
(4) nilai heritabilitas untuk semua sifat yang diamati cukup tinggi, kecuali untuk
komponen jumlah polong hampa. Keragaman genetik pada delapan genotipe
kedelai diduga karena pengaruh perbedaan latar belakang genetik tetua yang luas
sehingga berpengaruh langsung terhadap besarnya ragam genetik. | en_US |