PENERAPAN TEORI GAGNE DENGAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN SEGI EMPAT PADA KELAS VII SMP NEGERI 3 BALUNG JEMBER TAHUN AJARAN 2010/2011
Abstract
Umumnya, guru dalam menyampaikan pelajaran matematika belum
berdasarkan pengetahuan awal siswa dan pemberian materi berdasarkan pola pikir
deduktif, hendaknya guru dapat menerapkan model pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif, baik secara fisik
maupun mental dalam kegiatan pembelajaran. Tingkah laku manusia sangat
bervariasi dan berbeda dihasilkan dari belajar. Kita dapat mengklasifikasikan
tingkah laku sedemikian rupa sehingga dapat diambil implikasinya yang
bermanfaat dalam proses belajar. Oleh karena itu ide untuk mendesain
pengetahuan sesuai kondisi belajar diperlukan karena tiap pengetahuan
memerlukan penanganan yang tepat dan belum tentu sama antara satu dengan
yang lainnya. Hasil wawancara dengan guru matematika SMP Negeri 3 Balung
menunjukkan bahwa guru biasanya menggunakan metode ceramah dan penugasan
untuk pelajaran matematika dan guru jarang sekali menggunakan diskusi kelas.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan, aktivitas dan
ketuntasan belajar setelah penerapan pembelajaran berdasarkan teori Gagne
dengan Pendekatan SAVI.
Pembelajaran berdasarkan teori Gagne dengan pendekatan SAVI
merupakan pembelajaran dengan 8 fase yaitu; (i) fase Motivasi yang berfungsi
untuk memberikan motivasi-motivasi kepada siswa supaya lebih giat dalam
proses belajar, (ii) fase pengenalan yang berfungsi untuk menggali pengetahuan
awal siswa sebelum pembelajaran dimulai, (iii) fase perolehan yaitu siswa diminta
untuk mendiskusikan materi untuk menemukan konsep sendiri, (iv) fase retensi
yaitu siswa diberikan latihan soal dan diarahkan untuk belajar memecahkan
permasalahan, (v) fase pemanggilan yaitu memberikan pembahasan tentang
diskusi yang telah dilakukan oleh siswa, (vi) fase generalisasi yaitu siswa diminta
viii
untuk menyimpulkan materi yang telah didiskusikan selama proses pembelajaran,
(vii) fase penampilan yaitu siswa dapat menjawab permasalahan yang diberikan,
(viii) fase umpan balik yang berfungsi untuk memberikan balikan kepada siswa
tentang penampilan siswa. Hasil belajar siswa berdasarkan teori Gagne meliputi
kemampuan informasi verbal, ketrampilan intelektual, strategi kognitif, sikap dan
ketrampilan motorik.
Subyek penelitian adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Balung Jember
tahun ajaran 2010/2011. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah : (1)
observasi; (2) wawancara; (3) tes; dan (4) dokumentasi. Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas (PTK) yang menggunakan dua siklus. Analisa data yang
digunakan terdiri dari : (1) analisa deskriptif kualitatif berupa data hasil observasi
aktivitas siswa dan guru; (2) analisa deskriptif kuantitatif berupa data skor dari
LKS, tes akhir dan data numerik dari observasi aktivitas siswa.
Hasil pembelajaran berdasarkan teori Gagne dari siklus 1 ke siklus 2 yaitu
diperoleh: kemampuan informasi verbal meningkat 3,49% dari 71,11% menjadi
74,60%. Kemampuan intelektual siswa meningkat 8,85% dari 63,32% menjadi
72,17%. Strategi kognitif siswa meningkat 11,35% dari 66,34% menjadi 77,69%.
Sikap siswa meningkat 3,1% dari 80,71% menjadi 83,81%. Ketrampilan motorik
siswa tidak mengalami peningkatan yaitu tetap pada 72,86%. Hasil rata-rata nilai
siswa pada siklus 1 meningkat pada siklus 2 sebesar 7,06 dari 68,48 pada siklus 1
menjadi 75,54 pada siklus 2. Sedangkan berdasarkan ketuntasan secara klasikal
juga meningkat dari siklus 1 ke siklus 2 yaitu sebesar 11,43% dari 71,42%
menjadi 82,85%. sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil dari pelaksanaan siklus
II lebih baik dari pada hasil dari siklus I ditinjau dari nilai rata-rata kelas dan
ketuntasan siswa secara klasikal.
Secara keseluruhan ditinjau dari persentase aktivitas siswa dan guru,
pembelajaran berdasarkan teori Gagne dengan pendekatan SAVI telah
dilaksanakan dengan baik dan lancar walaupun masih terdapat kekurangan dalam
penerapannya. Penelitian ini juga dikategorikan berhasil ditinjau dari ketuntasan
belajar siswa dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.