UJI STABILITAS SEPULUH GENOTIPE KEDELAI (Glycine max, L. Merrill) PADA DUA BELAS SERI PERCOBAAN DENGAN METODE PERKINS DAN JINKS
Abstract
Kedelai mempunyai kegunaan yang banyak dalam memenuhi kebutuhan
manusia. Tanaman kedelai digunakan untuk berbagai bahan pangan dan minyak
nabati, limbah tanaman kedelai yang berupa berangkasan dapat dijadikan bahan
organik penyubur tanah dan untuk bahan tambahan pakan ternak. Pemerintah
belum mampu memenuhi kebutuhan kedelai sejak Pelita I sampai sekarang. Untuk
meningkatkan produktivitas kedelai secara nasional antara lain dapat dilakukan
dengan jalan mendapatkan varietas unggul yang berproduksi tinggi dan toleran
terhadap perbedaan faktor lingkungan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui stabilitas sepuluh genotipe
kedelai dengan metode Perkins dan Jinks
Penelitian ini dilaksanakan di Banyuwangi pada bulan Agusutus 2004
sampai dengan Oktober 2004, sedangkan seri penelitian lain dilakukan di Jember,
Probolinggo, Mojokerto, Kediri, Ngawi, dan Jombang. Bahan tanam yang
digunakan adalah sepuluh macam genotipe kedelai yang terdiri dari enam varietas
kedelai dan empat galur kedelai yaitu Burangrang, Argomulyo, Leuser, Malabar,
Wilis, G7955, G234, G482, Lokon dan G481 dengan menggunakan RAK. Penentuan
stabilitas tanaman menggunakan metode Perkins dan Jinks.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa genotipe dan
interaksi genotipe x lingkungan pada semua komponen hasil setiap seri berbeda
sangat nyata. Untuk hasil stabilitas menurut Perkins dan Jinks pada empat
parameter yaitu tinggi tanaman, jumlah buku subur, jumlah polong isi dan berat
biji kering per tanaman tidak terdapat satupun genotipe yang stabil dikarenakan
genotipe lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]