dc.description.abstract | Bibit tembakau yang sehat dan kuat merupakan salah satu sarana penting
untuk mendapatkan pertanaman tembakau yang baik dan selanjutnya juga
berpengaruh terhadap kualitas krosok yang dihasilkan. Bentuk dan komposisi
media merupakan salah satu faktor dalam pembibitan yang perlu dikaji untuk
mendapatkan bibit yang memiliki perakaran kuat dan mampu menghasilkan bibit
berkualitas tinggi, sehingga menekan dampak kerusakan akibat pemindahan bibit
di lapang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan komposisi media
yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan bibit tembakau.
Penelitian ini dilakukan di lahan penelitian Jurusan Budidaya Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Jember mulai bulan Maret sampai Mei 2007.
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini meliputi benih tembakau Besuki Voor
Oogst, pasir, tanah, bahan organik (kompos) dan pupuk. Rancangan percobaan
yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial
dengan dua faktor perlakuan dan tiga ulangan. Faktor bentuk media terdiri dari
tiga taraf perlakuan yaitu polibag (K1) ukuran tinggi 4,16 cm dengan diameter 6
cm; polibag (K2) ukuran tinggi 6 cm dengan diameter 5 cm dan polibag (K3)
ukuran tinggi 9,38 cm dengan diameter 4 cm. Faktor perbandingan komposisi
media (kompos ; tanah ; pasir) terdiri dari lima taraf perlakuan yaitu
M0: (komposisi 3 ; 2 ; 1); M1: komposisi (3 ; 1 ; 2); M2: komposisi (2 ; 2 ; 1);
M3 : komposisi (2 ; 1 ; 2); dan M4 : komposisi (2 ; 1 ; 1).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk media tanam, berpengaruh
terhadap karakteristik pola perakaran bibit tetapi kompisisi media tanam tidak
berpengaruh terhadap semua parameter yang diujikan. Bentuk media tanam yang
lebih tinggi dengan luas permukaan kecil menghasilkan akar yang panjang dengan bibit yang tinggi, sedangkan kombinasi perlakuan antara bentuk dan komposisi
media tanam tidak menghasilkan perbedaan pola perakaran bibit tembakau Besuki
Voor Oogst. | en_US |