| dc.description.abstract | Pertumbuhan tanaman kakao (Theobroma cacao L.) dipengaruhi oleh
banyak faktor. Salah satu faktor pertumbuhan adalah perakaran tanaman.
Tanaman yang memiliki zone perakaran yang luas akan mampu mendukung
pertumbuhan tanaman dengan baik. Batang bawah ganda adalah salah satu
metode untuk meningkatkan zone perakaran. Dengan meningkatnya zone
perakaran diharapkan akan meningkatkan penyerapan air dan unsur hara
sehinggga pertumbuhan tanaman kakao lebih baik. Tujuan dari penelitian ini
adalah : 1) Mengetahui pertumbuhan bibit kakao batang bawah ganda. 2)
Mengetahui respon bibit kakao batang bawah ganda terhadap berbagai takaran 
pupuk N,P, dan K. Penelitian dilaksanakan dengan Rancangan Acak Kelompok
(RAK), terdiri dari 5 ulangan dan setiap perlakuan terdapat 3 bibit dengan media
dalam polybag dengan bobot 9,5 kg/polybag. Faktor pertama adalah jumlah 
batang bawah, terdiri dua taraf yaitu  batang bawah tunggal (kontrol), dan batang
bawah ganda. Faktor kedua adalah formula pemupukan N,P dan K, yang terdiri
atas tiga  formula, yaitu; (1) N = 0 gram/100 gram tanah,  P205= 0 ppm dan K =
18,02 ppm, (2) N = 0,30 gram/100 gram tanah, P205= 10 ppm, K = 38,02 ppm, (3)
N = 0,55 gram/100 gram tanah, P205= 20 ppm, dan K = 173,02 ppm. Hasil
penelitian menunjukkan batang bawah ganda setelah berumur 150 hari, cenderung
memiliki laju pertumbuhan lebih cepat daripada batang bawah tunggal pada
formula pemupukan N = 0 gram/100 gram tanah,  P205= 0 ppm dan K = 18,02
ppm walaupun secara statistik berpengaruh tidak nyata, Hal ini diduga karena
batang bawah ganda memiliki volume akar  yang lebih besar. Volume akar yang
lebih besar meningkatkan serapan hara N, P dan K yang ditunjukkan oleh kadar
N, P dan K dijaringan yang lebih tinggi dan kadar N dan P dalam tanah yang
semakin berkurang. Batang bawah ganda juga  mendorong meningkatnya berat
akar, kadar klorofil dan  luas daun serta lebih cepat membentuk jorket
(Jourquatte) yang  merupakan salah-satu tujuan pokok dalam budidaya  kakao
karena mempermudah pemanenan dan pengendalian hama dan penyakit, sebab
mempunyai habitus (sosok) tanaman yang lebih pendek | en_US |