PENGARUH SISTEM INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus pada PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Paiton)
Abstract
Dunia bisnis sekarang dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi
untuk pengembangan perusahaan. Keberhasilan perusahaan tersebut dipengaruhi
oleh beberapa faktor, salah satu faktor penting adalah sumber daya manusia.
Karyawan suatu perusahaan merupakan salah satu sumber daya yang sangat
menentukan sukses tidaknya suatu perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya.
Faktor tenaga kerja atau karyawan mempunyai dampak secara langsung terhadap
pelaksanaan dan kelancaran kegiatan operasional perusahaan secara keseluruhan.
Dalam meningkatkan kinerja karyawannya, perusahaan menempuh beberapa
cara misalnya melalui pendidikan, pelatihan, pemberian insentif yang layak,
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan pemberian motivasi. Melalui
proses-proses tersebut karyawan diharapkan akan lebih memaksimalkan tanggung
jawab atas pekerjaan mereka karena para karyawan telah terbekali oleh pendidikan
dan pelatihan yang tentu berkaitan dengan implementasi kerja mereka. Sedangkan
pemberian insentif, lingkungan kerja yang baik serta pemberian motivasi pada
dasarnya adalah hak para karyawan dan merupakan kewajiban dari pihak perusahaan
untuk mendukung kontribusi para karyawannya dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
Penelitian ini dilakukan pada PT Pembangkitan Jawa Bali Unit
Pembangkitan Paiton. Penelitian ini menggunakan sistem insentif sebagai variabel
independen, motivasi sebagai variabel intervening, dan kinerja karyawan sebagai
variabel dependen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem
insentif terhadap motivasi, pengaruh sistem insentif dan motivasi terhadap kinerja
karyawan,dan pengaruh sistem insentif terhadap kinerja karyawan dengan motivasi
sebagai variabel intervening. Sampel yang digunakan adalah karyawan PT
Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Paiton dengan menggunakan metode
purposive sampling yaitu karyawan tetap dan aktif (tidak cuti), karyawan yang memiliki masa kerja lebih dari satu tahun, dan karyawan non shift. Berdasarkan
kriteria tersebut jumlah sampel yang masuk kriteria sebanyak 71 orang. Analisis
yang digunakan meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji
heteroskedastisitas, uji path analysis, uji t, uji pengaruh mediasi dan menghitung
jalur.
Data-data yang diolah dengan menggunakan program SPSS menghasilkan
persamaan regresi sebagai berikut :
x
a. Z = PZX + e1
b. Y = PyX + PyZ + e2
Berdasarkan uji-t yang dilakukan dan hasil analisis regresi linier 1 di atas
dapat diketahui bahwa sistem insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap
motivasi dan pada hasil analisis regresi linier 2 diketahui bahwa sistem insentif dan
motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan
hasil dua analisis regresi linier di atas dapat dilakukan uji mediasi (intervening)
sehingga diketahui bahwa varibel motivasi tidak mampu menjadi variabel intervening
oleh karena perhitungan standardized coefficients untuk pengaruh tidak langsung
sistem insentif terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja lebih kecil
dibanding pengaruh secara langsung sistem insentif terhadap kinerja karyawan.