• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    KEBIJAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU YANG MEMBAWA ATAU MENTRANSFER UANG HASIL PERJUDIAN KE INDONESIA

    Thumbnail
    View/Open
    Skripsi_tio w_1.pdf (134.4Kb)
    Date
    2013-12-03
    Author
    TIO WARDANA PUTRA
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Di Indonesia, segala jenis maupun bentuk perjudian dilarang oleh perundang-undangan. Perjudian juga merupakan salah satu dari tindak pidana asal (predicate crime) dalam tindak pidana pencucian uang di Indonesia. Akan tetapi, di beberapa negara lain di dunia, perjudian bukan merupakan suatu tindak pidana dalam sistem perundang-undangan di negara mereka atau dengan kata lain melegalkan perjudian. Tindak pidana pencucian uang (Money Laundering), kini menjadi ancaman sangat serius bagi tiap negara di dunia. Sebagai kejahatan berdimensi baru, aktivitas pencucian uang mengambil bentuk, teknik, dan modus yang canggih. Bahkan aktivitasnya bersifat transnasional (transnational crime) dan melampaui batas-batas negara (cross border). Permasalahan yang penulis angkat dalam karya tulis ini ada 2, yang pertama apakah seseorang atau pelaku yang membawa atau mentransfer uang hasil perjudian ke Indonesia dari negara lain yang melegalkan perjudian merupakan tindak pidana menurut Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang?, dan yang kedua bagaimana kebijakan hukum pidana yang akan datang mengenai uang hasil perjudian tersebut dan kaitannya dengan kepentingan nasional?. Penulisan skripsi ini menggunakan tipe penelitian yuridis normatif, dengan metode pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan undang-undang (statue approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Adapun sumber bahan hukum yang digunakan penulis adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder serta dengan analisis bahan hukum menggunakan analisis deduktif. Tinjauan pustaka yang terdapat dalam skripsi ini menguraikan tentang kebijakan hukum pidana serta beberapa pendekatan dalam penggunaan hukum pidana. Disamping itu juga menguraikan mengenai tindak pidana pencucian uang, ruang lingkupnya, perkembangannya dalam aspek internasional maupun aspek nasional. Selain itu menguraikan juga mengenai tindak pidana perjudian dan kaitannya dengan tindak pidana pencucian uang serta mengenai asas kriminalitas ganda (double criminality). Kesimpulan dari penulisan skripsi ini merupakan inti jawaban dari apa yang telah diuraikan dalam pembahasan. Pertama, mengenai pelaku perjudian yang membawa atau mentransfer uang hasil perjudian ke Indonesia dari negara yang melegalkan judi tidak dapat dikenai tindak pidana asal (predicate crime) dalam Undang-Undang No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dikarenakan tidak memenuhi asas double criminality. Kedua, mengenai perlunya penambahan ketentuan dalam UndangUndang No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, terutama terkait penyimpangan asas double criminality tindak pidana perjudian sebagai predicate crime dalam tindak pidana pencucian uang, agar segala aset ataupun uang hasil perjudian yang diperoleh oleh pelaku Warga Negara Indonesia yang melakukan perjudian di negara yang melegalkan perjudian dapat dirampas yang nantinya dipergunakan untuk kepentingan nasional. Adapun saran dari penulis yaitu perlunya untuk segera merevisi UndangUndang No. 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, terutama ketentuan mengenai asas double criminality tindak pidana perjudian dalam tindak pidana pencucian uang yang perlu untuk disimpangi, agar pada nantinya segala aset yang diperoleh dari tindak pidana perjudian dapat dirampas oleh negara dan tidak mengalami kesulitan dalam merampas aset yang dihasilkan tersebut. Kerjasama yang solid antar para penegak hukum dalam memberantas para pelaku perjudian serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sebagai lembaga yang menganalisis berbagai sumber keuangan yang berpotensi atau berindikasi adanya tindak pidana pencucian uang dari berbagai tindak pidana asal, termasuk dari tindak pidana perjudian. Serta segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset karena sistem perundang-undangan di Indonesia hingga saat ini belum mengatur secara mendetail dan komperehensif perihal perampasan aset. Di samping itu bentuk kerjasama dalam lingkup nasional ataupun internasional perlu ditingkatkan lagi guna memerangi bentuk kejahatan yang berkaitan dengan tindak pidana pencucian uang pada khususnya.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2628
    Collections
    • UT-Faculty of Law [6315]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository