dc.description.abstract | Penerapan pembelajaran matematika realistik pada penelitian ini diawali
menumbuhkan minat siswa dengan melakukan tanya jawab mengenai contoh-contoh
dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan trapesium dan layang-layang yang
kemudian dilanjutkan dengan pemberian permasalahan mengenai materi tersebut.
Permasalahan tersebut tertuang di dalam LKS yang telah disiapkan. Selanjutnya,
kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dan diskusi oleh siswa. Setelah presentasi
dilaksanakan maka guru membuat kesimpulan dan menjelaskan bagaimana penyelesaian
permasalahan tersebut. Pembelajaran ini berlangsung dua siklus, yakni pembelajaran I
pada siklus I dan pembelajaran II pada siklus II dimana keduanya memiliki persamaan
dalam metode namun berbeda dalam materi pembelajaran.
Berdasarkan tindakan pada siklus I dan siklus II pada tanggal 24 Mei -03 Juni
2010, diperoleh hasil bahwa pada siklus I persentase aktivitas siswa sebesar 77,63%
dengan kategori baik. Aktivitas siswa pada siklus II meningkat menjadi 89,33% dengan
kategori baik. Untuk aktivitas guru, juga terjadi peningkatan dari 80,95% (baik) pada
siklus I menjadi 95,23% (sangat baik) pada siklus II. Sedangkan untuk persentase
ketuntasan hasil belajar secara klasikal adalah 68 % dan terdapat 8 siswa yang belum
tuntas secara individu dari 25 siswa yang mengikuti tes, sedangkan pada siklus II
persentase ketuntasan hasil belajar secara klasikal adalah 80 % dan terdapat 5 siswa
yang belum tuntas secara individudari 25 siswa yang mengikuti tes.
Berdasarkan analisis tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran
matematika realistik ini mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII MTs
Ummul Quro Glenmore Banyuwangi. | en_US |