PENGGUNAAN ABU AMPAS TEBU PADA CAMPURAN BATAKO SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN DITINJAU DARI PROPORSI CAMPURANNYA
Abstract
Batako adalah bahan konstruksi yang terbuat berbasis perekat semen,
sedangkan agregatnya pada pembuatan batako konvensional, berupa: pasir dan
batu(kerikil). Batako umumnya banyak digunakan di bidang konstruksi dalam
pembangunan rumah, gedung, jembatan, konstruksi jalan dan lain-lain. Batako
difokuskan sebagai konstruksi-konstruksi dinding bangunan non struktural,
yaitu sebagai dinding pengisi yang harus diperkuat dengan rangka yang terdiri
dari kolom dan balok beton bertulang yang dicor dalam lubang-lubang batako
dan perkuatan dipasang pada sudut-sudut, pertemuan dan persilangan.
Penambahan Abu Ampas Tebu yaitu bahan limbah pabrik dalam komposisi batako
berlubang merupakan langkah pengoptimalan pemanfaatan bahan lokal guna
mengurangi penggunaan bahan ikat semen portland. Penelitian ini dimaksudkan
untuk mengetahui sifat fisik dan karakteristik bahan susun batako berlubang,
berupa pengukuran tampak luar, pengukuran lubang, kuat tekan dan nilai serapan
air pada bata beton berlubang dengan penambahan abu ampas tebu pada variasi
komposisi yang direncanakan.
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah dapat diketahui pengaruh
penambahan abu ampas tebu dalam pembuatan batako berlubang, dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembuatan batako
berlubang, hasil penelitian dapat kembangkan pada dunia usaha sebagai salah satu
alternatif bahan bangunan. Proporsi campuran yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 1PC:10Psr:tanpaAAT ; 0,9PC:10Psr:0,1AAT ; 0,8PC:10Psr:0,2AAT ;
0,7PC:10Psr:0,3AAT ; 0,6PC:10Psr:0,4AAT ; 0,5PC:10Psr:0,5AAT. Pengujian yang dilakukan adalah kuat tekan dan serapan air. Benda uji dibuat
sebanyak 5 buah dalam tiap perbandingan campuran batako berlubang, pada
masing-masing pengujian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada
perbandingan campuran 0,7PC:10Psr:0,3AAT dicapai kuat tekan rata-rata batako
berlubang tertinggi yaitu 18,25 kg/cm
2
dan penyerapan air rata-rata 12,93 %.
Penambahan abu ampas tebu pada batako berlubang sampai pada perbandingan
campuran 0,5PC:10Psr:0,5AAT terus mengalami penurunan mutu, dikarenakan
fungsi abu ampas tebu yang semula menjadi pozzolanik berubah menjadi filler
sehingga hanya semen yang berfungsi sebagai pengikat partikel pada campuran.
Begitu pula dengan penyerapan air terus mengalami kenaikan dikarenakan abu
ampas tebu begitu cepat menyerap air.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]