PENGARUH JARAK TANAM DAN UMUR PINDAH BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI LOKAL
Abstract
Produktivitas rata-rata tanaman padi di Indonesia adalah 4,85 t/ha (BPS,
2010), sedangkan potensi genetiknya dapat mencapai 6,0 t/ha (misalnya varietas
Begawan) dan ada yang mencapai 10,0 t/ha. (Misalnya varietas Intani I). Salah
satu penyebab rendahnya produktifitas padi di Indonesia adalah umur pindah bibit
tanaman padi. Secara umum, Petani di Indonesia memindah bibit tanaman padi
pada umur 21 hari setelah semai, sedangkan masa pertumbuhan vegetatif hanya
sekitar 30 hari setelah semai. Dengan demikian, masa pertumbuhan vegetatif
hanya sembilan hari sehingga jumlah anakan yang terbentuk jumlahnya sedikit.
Selain itu, jarak tanam juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman padi.
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur
bibit dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi.
Penelitian dilaksanakan di Desa Curahkates Kecamatan Ajung mulai bulan
April sampai September 2010. Bahan yang digunakan adalah benih padi varietas
lokal (Merah Putih), pupuk kimia (Urea, KCl dan SP-36), pupuk organik,
Pestisida (Desis Dan Delamik). Alat yang digunakan adalah Polibag, Cangkul,
Sabit, Penggaris (Meteran), timba dan tangki. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) factorial 2 X 3 dengan 4 ulangan
dengan uji lanjut SEM (Standart eror mean). Faktor Pertama adalah jarak tanam
yang terdiri atas konvensional (Jarak Tanam 25 cm
vi
2
X 25 cm
2
) dan Jajar Legowo
(Jarak Tanam 25 X 30 X 50). Faktor kedua adalah umur bibit yang terdiri atas 10,
15 dan 20 hari setelah semai.
Kesimpulan hasil penelitian adalah jarak tanam jajar legowo dan umur
bibit 15 hari setelah tanam mampu meningkatkan hasil tanaman walaupun
berpengaruh tidak nyata.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]