APLIKASI ETIL PIRAZOSULFURON UNTUK PENGENDALIAN GULMA TANAMAN PADI PADA SISTEM JAJAR LEGOWO
Abstract
RINGKASAN
Aplikasi Etil Pirazosulfuron untuk Pengendalian Gulma Tanaman Padi
pada Sistem Jajar Legowo; Zainul Fathor Rahman, 08510501012; 2012: 25
halaman; Program Studi Agroteknologi Minat Hama dan Penyakit Tumbuhan,
Fakultas Pertanian Universitas Jember.
Padi sebagai tanaman pangan utama, di Indonesia sebagian besar diusahakan
di lahan sawah. Sistem tanam padi yang dikembangkan dan diterapkan oleh
sebagian kecil petani di kabupaten Jember yaitu sistem jajar legowo. Penerapan
sistem tersebut ditujukan untuk memberikan hasil yang optimal karena adanya
sirkulasi udara dan pemanfaatan sinar matahari yang lebih optimal untuk pertanaman.
Namun adanya ruang kosong antar barisan, memberikan resiko tumbuhnya
gulma yang dapat mempengaruhi produksi padi. Untuk mengendalikan gulma
tersebut dapat digunakan herbisida pratumbuh yang bersifat selektif dan efektif
yaitu etil pirazosulfuron (EPS). Herbisida EPS mampu mengendalikan gulma
berdaun lebar, rumput dan teki tekian secara selektif pada fase awal pertumbuhan
tanaman padi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas aplikasi herbisida
EPS pratumbuh pada berbagai konsentrasi dalam pengendalian gulma dan
pengaruh negatif terhadap pertumbuhan tanaman padi.
Aplikasi herbisida yang diuji yaitu dari golongan herbisida pratumbuh TIGold
10 WP dengan bahan aktif EPS yang diaplikasikan pada petak/lahan
pertanaman padi varietas Bondoyudo ukuran 2 m x 3 m dengan konsentrasi (K)
yang berbeda. Konsentrasi herbisida yang diuji sebanyak lima konsentrasi yaitu
K1 = EPS 0,5 g/10 l air, K2= EPS 0,6 g/10 l air, K3 = EPS 0,7 g/10 l air, K4 = EPS
0,8 g/10 l air, dan K5 = EPS 0,9 g/10 l air. Sebagai pembanding digunakan teknik
pengendalian gulma secara mekanik (K6) tanpa aplikasi herbisida, dan untuk kontrol
(K7), pada lahan/petak pertanaman tidak dilakukan pengendalian gulma
dengan aplikasi herbisida maupun secara mekanik. Maka pada pengujian ini,
percobaan disusun berdasarkan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri atas
7 perlakuan masing-masing dengan 4 ulangan.
vi
Penggunaan herbisida pra tumbuh Ti-Gold (etil pirazosulfuron), untuk
pengendalian gulma pada tanaman padi jajar legowo pada konsentrasi yang diuji,
terbukti tidak mampu menekan pertumbuhan gulma. Aplikasi herbisida EPS tersebut
sampai dengan konsentrasi tertinggi (0.9 g/10 l air) yang digunakan ternyata
tidak efektif menekan pertumbuhan gulma dibandingkan dengan pengendalian
mekanik dan bahkan dengan yang tanpa pengendalian.
Berdasarkan kenyataan tersebut maka diperlukan suatu kajian atau studi
penerapan perpaduan pengendalian secara mekanik dengan penggunaan herbisida
untuk meningkatkan efisiensi pengendalian mekanik dan efektivitas penggunaan
herbisida pra tumbuh.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]