dc.description.abstract | Tanaman jagung (Zea mays L) merupakan tanaman semusim dan juga
merupakan salah satu tanaman palawija yang memegang peranan penting dalam
menu makanan masyarakat selain beras. Permasalahan yang sering dihadapi
dalam usaha produksi jagung adalah masalah kekeringan, hal ini karena air
memiliki fungsi yang vital bagi mahluk hidup, tidak terkecuali tanaman. Untuk
itu, tersedianya varietas yang toleran terhadap kekeringan merupakan salah satu
cara untuk meningkatkan produksi
Percobaan ini bertujuan untuk menguji kualitas fisiologis benih jagung
(Zea mays L) hasil persilangan antara jagung manis JMT2 dengan jagung normal
Lagaligo terhadap kekeringan. Adapun media yang digunakan untuk menciptakan
kondisi kekeringan adalah polietilen glikol (PEG) 6000. Percobaan ini telah
dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas
Jember pada bulan Juli sampai Agustus 2005. Percobaan menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor tiga ulangan. Faktor pertama adalah
benih jagung yang terdiri dari 4 jenis yaitu V1 dan V3 untuk jagung berbiji
keriput serta V2 dan V4 untuk jagung berbiji licin. Sedangkan faktor kedua adalah
media larutan PEG dengan 3 tekanan osmotik yang terdiri dari kontrol, -0,40 Mpa
dan -0,75 Mpa. Parameter pengamatan pada percobaan adalah daya berkecambah
benih, keserempakan berkecambah benih, kecepatan berkecambah benih dan
indeks kecepatan berkecambah benih.
Penggunaan larutan PEG berpengaruh tidak nyata terhadap seluruh
parameter pengamatan. Pada semua nilai parameter pengamatan, benih jagung V1
dan V3 berbeda sangat nyata dengan V2 dan V4. Dimana setelah perlakuan PEG
jenis V2 dan V4 memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan jenis V1 dan V3.
Interaksi antara jenis benih jagung dengan konsentrasi PEG menunjukkan hasil
berbeda nyata. Sedangkan benih jagung jenis V1 memiliki nilai rata-rata
pengamatan yang lebih baik dibandingkan dengan jenis V3 | en_US |