PENGENDALIAN HAMA WALANG SANGIT PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN INSEKTISIDA NABATI SKRIPSI Oleh Novi Pramitasari NIM. 061510401003 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2012
Abstract
RINGKASAN
Pengendalian Hama Walang Sangit Pada Tanaman Padi
Menggunakan Insektisida Nabati; Novi Pramitasari; 061510401003;
35 Halaman; Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Jember.
Walang sangit merupakan hama yang sering merusak pada tanaman padi.
Serangan walang sangit menyebabkan kehilangan hasil mencapai 50 persen. Salah
satu altrenatif yang dapat digunakan adalah dengan insektisida nabati berbahan
dasar tanaman lidah mertua dan umbi gadung. Tanaman lidah mertua
mengandung saponin yang mudah larut dalam air dan mempunyai rasa pahit
menusuk. Saponin merupakan racun yang dapat menghancurkan butir darah, oleh
sebab itu saponin dapat digunakan sebagai pembasmi hama tertentu, sedangkan
umbi gadung diketahui diketahui mengandung dioskorin yang dapat menimbulkan
rasa pusing. Umbi mentahnya mengandung alkaloid sehingga dapat digunakan
sebagai bahan untuk racun binatang.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas
tanaman lidah mertua dan umbi gadung sebagai insektisida nabati terhadap
walang sangit pada tanaman padi. Penelitian dilakukan di Antirogo mulai bulan
Maret sampai Mei 2012. Pengujian dilakukan menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) dengan dua belas perlakuan. Kombinasi perlakuannya terdiri
dari: X0 (kontrol); X1 (ekstrak gadung dengan lidah mertua konsentrasi ( 90 g : 10
g )); X2 (ekstrak gadung dengan lidah mertua konsentrasi ( 80 g : 20 g )); X3
(ekstrak gadung dengan lidah mertua konsentrasi ( 70 g : 30 g )); X4 (ekstrak gadung
dengan lidah mertua konsentrasi ( 60 g : 40 g )); X5 (ekstrak gadung dengan lidah
mertua ( 50 g : 50 g )); X6 (ekstrak gadung dengan lidah mertua konsentrasi ( 40 g :
60 g )); X7 (ekstrak gadung dengan lidah mertua konsentrasi ( 30 g : 70 g )); X8
(ekstrak gadung dengan lidah mertua konsentrasi ( 20 g : 80 g )); X9 (ekstrak
gadung dengan lidah mertua konsentrasi ( 10 g : 90 g )); X10 (ekstrak lidah mertua
dengan konsentrasi 100 g)) dan X11 (ekstrak gadung dengan konsentrasi 100 g).
Setiap perlakuan diulang masing-masing tiga kali. Parameter pengamatan yang
ii
diamati meliputi intensitas serangan hama, populasi walang sangit, populasi
musuh alami dan berat kering tanaman padi pada setiap perlakuan. Analisis
statistik yang digunakan adalah Sidik Ragam (ANOVA), dan apabila hasil yang
diperoleh berbeda nyata diuji menggunakan Uji Duncan dengan taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak gadung dengan lidah mertua
konsentrasi 40 g gadung : 60 g lidah mertua mampu menurunkan jumlah populasi
walang sangit pada tanaman padi sebesar 100 persen. Intensitas serangan hama
dapat ditekan menggunakan kombinasi ekstrak gadung dan lidah mertua
konsentrasi 50 g gadung : 50 g lidah mertua sebesar 0,92 persen. Pengaplikasian
insektisida nabati lidah mertua dan umbi gadung tidak berpengaruh negatif
terhadap jumlah populasi musuh alami. Hasil perhitungan berat kering tanaman
padi terbanyak terlihat pada konsentrasi 100 g gadung yang menghasilkan gabah
sebanyak 1,84 kg sedangkan yang paling sedikit pada konsentrasi 70 g gadung : 30
g lidah mertua sebanyak 0,68 kg.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]