UJI AKTIVITAS ANTIMALARIA FRAKSI AKTIF DARI EKSTRAK ETANOL DAUN KEMBANG BULAN (Tithonia diversifoliaA. Gray) TERHADAP Plasmodium berghei
Abstract
Penderita malaria di dunia saat ini mencapai 300 - 500 juta orang, dan yang
meninggal tercatat sebanyak 1 juta penduduk. Klorokuin yang merupakan obat
paling sering digunakan untuk melawan parasit malaria terutama spesies Plasmodium
falciparum sekarang dilaporkan adanya resistensi terhadap spesies tersebut. Adanya
pendekatan etnofarmakologi untuk memperoleh senyawa antimalaria dari bahan alam
perlu dilakukan. Beberapa senyawa bahan alam yang memiliki aktivitas antimalaria
di antaranya adalah kinin (Chinchona) dan artemisinin (Artemisia annua). Artemisin
dari tumbuhan Artemisia annua telah dipakai sebagai obat alternatif dalam
penanganan malaria. Di Indonesia dan di Nigeria, salah satu tanaman yang digunakan
secara tradisional untuk mengobati malaria adalah kembang bulan (Tithonia
diversifolia). Senyawa yang terbukti memiliki potensi sebagai antimalaria pada A.
annua adalah sesquiterpen lakton yang diduga juga terdapat pada daun kembang
bulan (Tithonia diversifolia) karena secara kemotaksonomi kembang bulan satu
famili dengan A. annua yaitu famili Asteraceae. Penelitian ini dilakukan untuk
menguji hambatan perkembangan parasit Plasmodium berghei akibat pemberian
fraksi-fraksi aktif ekstrak daun kembang bulan secara in vivo serta untuk mengetahui
nilai IC
nya.
Kandungan yang terdapat dalam fraksi aktif ekstrak etanol daun kembang
50
bulan perlu diidentifikasi terlebih dahulu untuk mengetahui golongan senyawa yang
diduga mempunyai aktivitas antimalaria. Identifikasi dilakukan dengan metode
Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Hasil akhir pemisahan didapatkan 41 fraksi, masing-masing fraksi dapat
diketahui dengan cara menotolkan masing-masing fraksi tersebut pada KLT lalu
mengeluasinya dengan larutan n-heksan dan etil asetat dengan perbandingan 2:1
hingga timbul noda. Noda yang dihasilkan kemudian dievaluasi polanya kemudian
tiap fraksi yang memiliki kesamaan profil kromatogram dikelompokkan kemudian
dikeringkan dengan cara diangin-anginkan sehingga pada akhir proses fraksinasi
menghasilkan 5 fraksi kering hasil pemisahan ekstrak daun kembang (Tithonia
diversifolia A.Gray) kelima hasil fraksi hasil pemisahan tersebut menunjukkan bahwa
pada fraksi 2 timbul 1 noda berwarna ungu/merah ungu tebal yang diduga
mengandung terpenoid. Berdasarkan penelitian sebelumnya bahwa fraksi 2 tersebut
memiliki aktivitas % penghambatan parasitemia terbesar dari keempat fraksi yang
lain yaitu 83,48% ± 1,37. Oleh karena itu fraksi 2 dikatakan fraksi yang paling aktif.
Fraksi Aktif ekstrak etanol daun kembang bulan diuji dengan berbagai
peringkat dosis, yaitu 0,5; 1; 2; dan 4 mg/kg BB terhadap mencit coba selama 4 hari
berturut-turut. Hasil Penelitian % penghambatan fraksi aktif masing-masing dosis
sebesar 47,50% ± 2,88; 68,27% ± 8,478; 82,51% ± 1,523; 90,57% ± 1,447. Hasil
tersebut kemudian diolah dengan analisis probit menggunakan program SPSS.
Aktivitas antimalaria fraksi aktif ekstrak etanol daun kembang bulan yang
mengandung senyawa terpenoid yang ditunjukkan oleh hasil skrining terbukti
memiliki aktivitas antimalaria terhadap Plasmodium berghei secara in vivo dengan
nilai IC
adalah sebesar 0,523 mg/kgBB.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]