Show simple item record

dc.contributor.authorVincen Haryo Wibowo
dc.date.accessioned2013-12-02T17:24:21Z
dc.date.available2013-12-02T17:24:21Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM062210101059
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2566
dc.description.abstractSalah satu pengobatan penyakit asma adalah dengan terapi obat menggunakan bahan aktif teofilin. Teofilin yang bekerja dengan mekanisme bronkodilatasi, memiliki waktu paro yang pendek dan jendela terapi yang sempit. Pembuatan teofilin dalam bentuk sediaan tablet lepas lambat akan menghasilkan konsentrasi obat dalam darah yang lebih seragam dan kadar puncak yang tidak fluktuatif, serta akan meningkatkan kepatuhan pasien karena frekuensi pemberian yang lebih sedikit. Gastroretentive drug delivery system merupakan salah satu metode yang digunakan dalam pembuatan tablet lepas lambat. Sistem ini meliputi bioadhesive/mucoadhesive, floating dan swelling yang dapat meningkatkan waktu tinggal sediaan di lambung. Pengombinasian sistem floating dan mucoadhesive dengan menggunakan polimer hidrofilik seperti hidroksi propil metil selulosa (HPMC) dan kitosan diharapkan dapat menggabungkan keuntungan dari kedua sistem tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aras dari HPMC dan kitosan terhadap kemampuan mengapung, kekuatan mucoadhesive, dan profil pelepasan bahan aktif tablet teofilin lepas lambat dengan sistem kombinasi floatingmucoadhesive serta mengetahui komposisi optimum keduanya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Pembuatan tablet lepas lambat teofilin dilakukan dengan metode cetak langsung, karena memiliki sifat alir serbuk yang buruk. Pengujian kemampuan mengapung tablet teofilin dilakukan dengan memasukkan tablet ke dalam gelas beker yang berisi larutan dapar HCl pH 1,2 yang diletakkan di atas pemanas untuk menjaga suhu kurang lebih 37°C. Dilakukan pengamatan pada waktu awal mengapung (floating lag time) dan durasi mengapung tablet (floating duration time). Pengujian mucoadhesive dilakukan dengan menempelkan tablet pada lambung kelinci lokal yang diikuti dengan penambahan beban satu gram tiap detik. Beban yang dapat ditahan tablet menunjukkan kekuatan lekat mukosanya. Pengujian pelepasan teofilin dari tablet dilakukan dengan menggunakan alat dissolution tester dan diamati serapannya dengan spektrofotometer UV-Vis. Dari keempat respon yang dianalisis dapat ditentukan formula optimum dengan metode desain faktorial. Hasil penelitian menunjukkan semua formula memenuhi persyaratan floating lag time 25-600 detik yaitu berurutan dari F1-F4: 273,5 detik, 59,33 detik, 228,83 detik dan 29,33 detik. Floating duration time keempat formula juga memenuhi syarat yaitu dapat mengapung selama lebih dari 12 jam dalam cairan lambung. Hasil pengujian mucoadhesive menunjukkan F1, F3 dan F4 memenuhi rentang persyaratan 20-30 g. Pengujian disolusi diperoleh hasil efisiensi disolusi (DE ) untuk F1-F4: 58,83%, 73,64%, 37,51% dan 39,47%. Kinetika pelepasan obat model Higuchi lebih dominan pada penelitian ini, dilihat dari nilai koefisien korelasi dari masing-masing formula. 480 Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah jumlah polimer HPMC dan kitosan berpengaruh pada respon kemampuan mengapung (floating), kekuatan mucoadhesive dan DE tablet teofilin. Hasil analisis dengan software Design Expert 8.0.6, diperoleh komposisi optimum untuk tablet teofilin, yaitu jumlah HPMC 60-66,38 mg pada penggunaan kitosan aras rendah dan jumlah kitosan 4074,56 mg pada penggunaan HPMC aras rendah dan 59,81-87,44 mg pada penggunaan HPMC aras tinggien_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries062210101059;
dc.subjectKomposisi Hidroksien_US
dc.titleOPTIMASI KOMPOSISI HIDROKSI PROPIL METIL SELULOSA DAN KITOSAN SEBAGAI SISTEM FLOATING – MUCOADHESIVE TABLET TEOFILINen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record