Show simple item record

dc.contributor.authorYustinus Pranata Sinuhaji
dc.date.accessioned2014-01-27T22:11:50Z
dc.date.available2014-01-27T22:11:50Z
dc.date.issued2014-01-27
dc.identifier.nimNIM071910201083
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25563
dc.description.abstractAnalisis Keadaan Minyak Isolasi Transformator Daya 150 kV Menggunakan Metode Dissolved Gas Analysis (DGA) dan Fuzzy Logic Pada Gardu Induk Wilayah Sidoarjo; Yustinus Pranata Sinuhaji, 071910201083; 2012; 81 halaman; Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Jember. DGA merupakan metode pengujian yang dilakukan untuk menguji keadaan minyak isolasi dengan mengambil sampel minyak isolasi dari unit transformator untuk mengetahui jenis-jenis gas yang terlarut dalam minyak isolasi transformator, dari hasil tes DGA tersebut akan dapat disimpulkan dan diprediksikan jenis gangguan yang mungki terjadi pada transformator dan dapat segera dilakukan tindakan pencegahan kegagalan transformator. Analisis hasil DGA yang dilakukan oleh PLN hanya mempertimbangkan hasil TDCG (Total Dissolved Combustible Gas) atau total gas terlarut yang mudah terbakar untuk menentukan keadaan tansformator tanpa mempertimbangkan jenis dan konsentrasi gas-gas lain yang terkandung dalam minyak isolasi transformator seperti gas hidrogen, metana, etana, etilena, asetilena, karbon dioksida, dan karbon monoksida. Dalam penelitian ini, data DGA yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan logika fuzzy untuk mengetahui keadaan minyak isolasi setiap trasnsformator yang akan diuji. Langkah langkah yang digunakan dalam membangun sistem logika fuzzy untuk menentukan keadaan minyak isolasi terdiri dari 4 langkah yaitu fuzzyfikasi, menentukan fungsi keanggotaan (membership function), pembuatan aturan (rules), dan deffuzyfikasi. Fungsi keanggotaan disesuaikan dengan standar IEEE yang digunakan PLN untuk setiap konsentrasi gas yang terdeteksi pada data DGA. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis keadaan minyak isolasi pada berdasarkan kandungan gas yang terlarut pada minyak isolasi dan dapat menentukan viii keadaan minyak isolasi secara akurat dengan menggunakan metode DGA dan logika fuzzy. Hasil keadaan minyak isolasi yang diperoleh dengan menggunakan logika fuzzy akan dibandingkan dengan karakterisitik tegangan tembusnya untuk membuktikan keakuratan hasil keadaan minyak isolasi yang diperoleh menggunakan logika fuzzy, dimana untuk derajat kenaggotaan 0-20 maka keadaan minyak isolasi berada pada keadaan normal, untuk derajat keanggotaan 21-60 keadaan minyak isolasi agak buruk sehingga harus segera dilakukan perbaikan seperti pencucian minyak (purification/filter) untuk mencegah kegagalan transformator, dan untuk derajat kenaggotaan diatas 60 keadaan minyak isolasi berada pada tingkat berbahaya sehingga harus dilakukan penggantian minyak isolasi. Sedangkan untuk karakteristik tegangan tembus akan disesuaikan dengan Standard IEC 156, dimana untuk tegangan tembus diatas 50 kV, keadaan minyak isolasi transformator “bagus”, untuk minyak isolasi yang tegangan tembusnya berada diantara 40-50 kV, keadaan minyak isolasi “kurang bagus/agak buruk”, dan untuk minyak isolasi yang tegangan tembusnya dibawah 30 kV maka keadaan minyak isolasi “t idak layak” dan harus diganti dengan minyak isolasi yang baru. Dalam penelitian ini 5 transformator yang berada pada wilayah Sidoarjo akan diuji keadaan minyak isolasinya dengan menggunakan logika fuzzy dan keauratannya akan dibandingkan dengan hasil tegangan tembusnya, yaitu untuk Transformator 1 Babadan keadaan minyak isolasi yang diperoleh menggunakan logika fuzzy berada pada derajat keanggotaan 12,41, dan tegangan tembusnya adalah 68,4 kV, yang sama-sama berada pada keadaan normal, Transformator 5 Buduran derajat keanggotaanya 22.42, dan tegangan tembusnya 45,2 dimana keadaan minyak isolasi taransformator 5 Buduran ini berada pada keadaan perbaikan, untuk Transformator 2 Buduran mengahasilkan derajat keanggotaan 29,48, dan tegangan tembusnya adalah 43,6 kV, dimana transformator ini juga berada pada keadaan perbaikan, untuk Transformator 1 Waru, keadaan minyak isolasi yang diperoleh dengan menggunakan ix logika fuzzy berada pada derajat 42,33, dan tegangan tembusnya adalah 41,3 kV dari hasil logika fuzzy dan karakteristik tegangan tembus untuk minyak isolasi pada transformator 1 Waru ini maka keadaan minyak isolasinya berada pada keadaan perbaikan, dan untuk trasnformator yang kelima yaitu Transformator 3 Babadan keadaan minyak isolasinya berada pada 43,6 dan tegangan tembusnya adalah 40,1 kV, dari data tersebut maka keadaan minyak isolasi untuk Tranasformator 3 Babadan berada pda keadaan perbaikan. Dari data hasil keadaan minyak isolasi yang diperoleh dari data DGA yang diolah menggunakan logika fuzzy yang dibandingkan dengan karakateristik tegangan tembusnya membuktikan bahwa hasil keadaan minyak isolasi yang diperoleh menggunakan metode DGA dan Logika Fuzzy cukup akurat dalam menentukan keadaan minyak isolasi trasnformator, hal ini bisa dikatakan karena hasil logika fuzzy untuk menentukan keadaan minyak isolasi sesuai dengan hasil karakteristik tegangan tembus minyak isolasi transformator, dengan ketentuan semakin rendah nilai hasil keadaan minyak isolasi melalui DGA dan fuzzy (semakin baik/bagus keadaan minyak isolasi), maka semakin tinggi nilai tegangan tembusnya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071910201083;
dc.subjectETODE DISSOLVED GAS ANALYSISen_US
dc.titleANALISIS KEADAAN MINYAK ISOLASI TRANSFORMATOR DAYA 150 kV MENGGUNAKAN METODE DISSOLVED GAS ANALYSIS (DGA) DAN FUZZY LOGIC PADA GARDU INDUK WILAYAH SIDOARJOen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record