PERBEDAAN DIALEKTIS BAHASA MADURA DI KECAMATAN BESUKI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN BAHASA MADURA BAKU
Abstract
Penelitian dalam skripsi ini dikhususkan untuk meneliti tiga perbedaan
aspek kebahasaan, yaitu perbedaan aspek fonologi, perbedaan aspek morfologi
(afiksasi dan reduplikasi), serta perbedaan aspek leksikon antara bahasa Madura di
Kecamatan Besuki dengan bahasa Madura baku. Tujuan penelitian ini, secara
umum yaitu selain untuk mendeskripsikan perbedaan ciri-ciri bahasa Madura di
Kecamatan Besuki dengan bahasa Madura baku, juga untuk memperjelas tentang
adanya variasi bahasa dalam bahasa Madura di Kecamatan Besuki Kabupaten
Situbondo dengan bahasa Madura baku yang terdapat dalam kamus. Secara
khusus bertujuan: (1) mendeskripsikan perbedaan ciri-ciri fonologi bahasa
Madura di Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo dengan bahasa Madura baku;
(2) mendeskripsikan perbedaan ciri-ciri morfologi bahasa Madura di Kecamatan
Besuki Kabupaten Situbondo dengan bahasa Madura baku; dan (3)
mendeskripsikan perbedaan ciri-ciri leksikon bahasa Madura di Kecamatan
Besuki Kabupaten Situbondo dengan bahasa Madura baku. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data lisan dan data tulis.
Data lisan diperoleh dari responden penelitian di Kecamatan Besuki Kabupaten
Situbondo berupa data yang menunjukkan ciri fonologi, morfologi, dan leksikon,
sedangkan data kedua berupa data tulis yang diperoleh dari buku tatabahasa
bahasa Madura dan kamus bahasa Madura, yaitu data bahasa Madura baku yang
digunakan sebagai pembanding. Sumber data pertama yaitu penutur bahasa
Madura yang berasal dari Besuki, sedangkan sumber data kedua yaitu kamus
bahasa Madura dan buku tatabahasa bahasa Madura. Sampel dalam skripsi ini
yaitu berasal dari penutur bahasa Madura di Besuki yang diwakili oleh penduduk
di Desa Blimbing. Informan pangkal berjumlah dua orang, sedangkan informan
utama berjumlah tiga orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dan
metode cakap. Dalam metode simak digunakan teknik sadap dan teknik
lanjutannya yaitu teknik simak bebas libat cakap. Dalam metode cakap digunakan
teknik pancing dan teknik lanjutannya yaitu teknik cakap semuka, yang
dilanjutkan dengan teknik rekam dan teknik catat. Daftar tanyaan yang digunakan
berjumlah ± 4.000 kata. Analisis data dalam peneltian ini menggunakan metode
komparatif yaitu membandingkan data di suatu tempat dengan data di tempat lain
untuk mengetahui perbedaannya. Pemaparan hasil analisis data perbedaan
fonologi dan perbedaan morfologi dikemukakan menggunakan metode formal dan
metode informal, sedangkan pemaparan hasil analisis data perbedaan leksikon
hanya dikemukakan menggunakan metode formal saja.
Berdasarkan analisis data didapatkan hasil perbedaan fonologi sebagai
berikut: (1) perbedaan vokal [a] ~ [ə], [a] ~ [o], [ɛ] ~ [e], [ɔ] ~ [o], [e] ~ [i], [ɔ] ~
[u], [u] ~ [o], [i] ~ [I], dan [u] ~ [U], (2) penghilangan bunyi vokal [ə] ~ [ø], (3)
perbedaan konsonan [d] ~ [t], [g] ~ [k], [j] ~ [c], [g] ~ [b], [g] ~ [s], [j] ~ [s], (4)
penghilangan bunyi konsonan [d] ~ [ø], [b] ~ [ø], [l] ~ [ø], [r] ~ [ø], [k] ~ [ø], [t] ~
[ø], [m] ~ [ø], [p] ~ [ø], [ŋ] ~ [ø], [j] ~ [ø], [s] ~ [ø], dan [c] ~ [ø], (5)
penghilangan suku kata [əl] ~ [ø], [əb] ~ [ø], [əc] ~ [ø], [əj] ~ [ø], [ən] ~ [ø], [əg]
~ [ø], [əd] ~ [ø], [əm] ~ [ø], [pa] ~ [ø], dan [ka] ~ [ø], dan (6) penambahan konsonan [ø] ~ [h]. Semua perbedaan fonologi tersebut bersifat sistematis.
Berdasarkan analisis data didapatkan hasil perbedaan morfologi sebagai
berikut: (1) perbedaan prefiks {ta-} ~ {tə-}, {ma-} ~ {mə-}, {sa-} ~ {sə-}, {pa-}
~ {pə-}, {ŋa-} ~ {ŋə-}, {ka-} ~ {kə}, {ta-} ~ {kə-}, (2) Perbedaan infiks {-ar-} ~
{-ər-}, {-ɔm-} ~ {-om-}, {-ɛn-} ~ {-en-}, {-al-} ~ {-əl-}, dan (3) perbedaan sufiks
{-a} ~ {-ah}, {-na} ~ {-ən}, {-ɛ} ~ {-eh}, {-i} ~ {-Ih}. Semua perbedaan
morfologi tersebut bersifat sistematis.
Berdasarkan hasil analisis data didapatkan hasil perbedaan leksikon yang
diklasifikasikan ke dalam 16 medan makna, yaitu: 1) bagian tubuh (25 leksikon);
2) kata ganti, sapaan, dan acuan (3 leksikon); 3) sistem kekerabatan (10 leksikon);
4) kehidupan desa dan masyarakat (30 leksikon); 5) rumah dan bagian-bagiannya
(8 leksikon); 6) peralatan dan perlengkapan (28 leksikon); 7) makanan dan minuman (4 leksikon); 8) tumbuh-tumbuhan, bagian, buah, dan hasil olahannya
(10 leksikon); 9) binatang dan bagiannya (17 leksikon); 10) waktu, musim,
keadaan alam, dan arah (30 leksikon); 11) gerak dan kerja (219 leksikon); 12)
perangai, sifat, dan warna (61 leksikon); 13) penyakit (12 leksikon); 14) pakaian
dan perhiasan (2 leksikon); 15) bilangan dan ukuran (1 leksikon); dan 16) kata
depan, kata sambung, kata seru, dan kata tugas (12 leksikon).
Berdasarkan deskripsi hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa,
perbedaan aspek fonologi ditemukan 39 kaidah, perbedaan aspek morfologi
ditemukan 15 kaidah, dan perbedaan aspek leksikon ditemukan 472 leksikon.