Show simple item record

dc.contributor.authorWildhan Septianda Bhakti
dc.date.accessioned2013-12-02T11:44:44Z
dc.date.available2013-12-02T11:44:44Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM081610101081
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2536
dc.description.abstractIrigasi saluran akar merupakan salah satu tahapan perawatan saluran akar. Irigasi saluran akar bertujuan untuk membersihkan kotoran di dalam saluran akar gigi pada saat preparasi saluran akar. Larutan natrium hipoklorit (NaOCl) konsentrasi 2,5% merupakan salah satu bahan irigasi saluran akar yang dipakai oleh dokter gigi. Sifat natrium hipoklorit yang iritatif dapat memberikan kerusakan pada mukosa rongga mulut, sehingga diperlukan alternatif bahan irigasi yang lebih aman daripada natrium hipoklorit (NaOCl). Ekstrak daun sirih merah merupakan bahan alami yang mempunyai potensi sebagai alternatif bahan irigasi saluran akar. Kandungan bahan aktif di dalam daun sirih merah seperti alkaloid, flavonoid, tannin, dan saponin, mempunyai kemampuan daya anti bakteri. Penelitian terhadap ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut tentang daya anti bakteri ekstrak dau sirih merah (Piper crocatum) terhadap Streptococcus viridans. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian the post test only control design. Sampel dibagi menjadi lima kelompok perlakuan yaitu kelompok ekstrak daun sirih merah konsentrasi 100% (A1), konsentrasi 50% (A2), konsentrasi 25% (A3), konsentrasi 12,5% (A4), dan NaOCl 2,5% (K). Bahan penelitian tersebut dimasukkan ke dalam lubang-lubang sumuran pada 10 petridish yang berisi media BHI-A yang telah terinokulasi Streptococcus viridans sesuai dengan kode kelompoknya. Seluruh petridish dimasukkan ke dalam desikator dan diinkubasi ke dalam incubator pada suhu 37 o C selama 24 jam. Setelah 24 jam, dilakukan pengamatan dan pengukuran dengan menggunakan jangka sorong. Pengukuran diulang selama tujuh hari. Hasil pengamatan selama tujuh hari didapatkan urutan rata-rata diameter zona hambat dari yang terbesar hingga yang terkecil yaitu, larutan NaOCl 2,5%, ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) konsentrasi 100%, ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) konsentrasi 50%, ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) konsentrasi 25%, dan ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) konsentrasi 12,5%. Berdasarkan uji statistik Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney, kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) mempunyai daya anti bakteri terhadap Streptococcus viridans, tidak ada konsentrasi ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) yang setara dengan larutan natrium hipoklorit (NaOCl) konsentrasi 2,5%, dan konsentrasi terkecil ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) yang masih mempunyai daya anti bakteri adalah konsentrasi 12,5%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081610101081;
dc.subjectDAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) SEBAGAI BAHAN IRIGASI SALURAN AKAR TERHADAPen_US
dc.titleDAYA ANTI BAKTERI EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) SEBAGAI BAHAN IRIGASI SALURAN AKAR TERHADAP Streptococcus viridansen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record