DAYA ANTI BAKTERI EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) SEBAGAI BAHAN IRIGASI SALURAN AKAR TERHADAP Streptococcus viridans
Abstract
Irigasi saluran akar merupakan salah satu tahapan perawatan saluran akar.
Irigasi saluran akar bertujuan untuk membersihkan kotoran di dalam saluran akar gigi
pada saat preparasi saluran akar.
Larutan natrium hipoklorit (NaOCl) konsentrasi 2,5% merupakan salah satu
bahan irigasi saluran akar yang dipakai oleh dokter gigi. Sifat natrium hipoklorit
yang iritatif dapat memberikan kerusakan pada mukosa rongga mulut, sehingga
diperlukan alternatif bahan irigasi yang lebih aman daripada natrium hipoklorit
(NaOCl).
Ekstrak daun sirih merah merupakan bahan alami yang mempunyai potensi
sebagai alternatif bahan irigasi saluran akar. Kandungan bahan aktif di dalam daun
sirih merah seperti alkaloid, flavonoid, tannin, dan saponin, mempunyai kemampuan
daya anti bakteri.
Penelitian terhadap ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) bertujuan
untuk mengetahui lebih lanjut tentang daya anti bakteri ekstrak dau sirih merah
(Piper crocatum) terhadap Streptococcus viridans.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan
penelitian the post test only control design. Sampel dibagi menjadi lima kelompok
perlakuan yaitu kelompok ekstrak daun sirih merah konsentrasi 100% (A1),
konsentrasi 50% (A2), konsentrasi 25% (A3), konsentrasi 12,5% (A4), dan NaOCl
2,5% (K). Bahan penelitian tersebut dimasukkan ke dalam lubang-lubang sumuran
pada 10 petridish yang berisi media BHI-A yang telah terinokulasi Streptococcus
viridans sesuai dengan kode kelompoknya. Seluruh petridish dimasukkan ke dalam
desikator dan diinkubasi ke dalam incubator pada suhu 37
o
C selama 24 jam. Setelah
24 jam, dilakukan pengamatan dan pengukuran dengan menggunakan jangka sorong.
Pengukuran diulang selama tujuh hari.
Hasil pengamatan selama tujuh hari didapatkan urutan rata-rata diameter zona
hambat dari yang terbesar hingga yang terkecil yaitu, larutan NaOCl 2,5%, ekstrak
daun sirih merah (Piper crocatum) konsentrasi 100%, ekstrak daun sirih merah (Piper
crocatum) konsentrasi 50%, ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) konsentrasi
25%, dan ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) konsentrasi 12,5%.
Berdasarkan uji statistik Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney, kesimpulan dari
penelitian ini adalah ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) mempunyai daya anti
bakteri terhadap Streptococcus viridans, tidak ada konsentrasi ekstrak daun sirih
merah (Piper crocatum) yang setara dengan larutan natrium hipoklorit (NaOCl)
konsentrasi 2,5%, dan konsentrasi terkecil ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum)
yang masih mempunyai daya anti bakteri adalah konsentrasi 12,5%.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]